Luncurkan 10 Juta Produk Bersertifikat Halal UMK, Menag Yaqut: Terobosan Pemulihan Ekonomi Nasional

- 28 Maret 2022, 15:15 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Menag Yaqut Cholil Qoumas. /Instagram @gusyaqut/

PR DEPOK - Program 10 juta produk bersertifikat halal tahun 2022 sudah diluncurkan secara resmi oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Bersamaan dengan acara tersebut, pembukaan Rakernas Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag tahun 2022 dengan tema "Akselerasi Transformasi Layanan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal" juga digelar.

Peluncuran ini ditandai dengan kick off program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) periode tahun 2022.

Baca Juga: Intelijen Ungkap Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Ingin Ukraina Terbagi Jadi 2 Wilayah

Menurut Menag Yaqut, program Sehati merupakan terobosan penting yang akan membawa banyak implikasi positif bagi pelaku UMK.

"Saya mengapresiasi program 10 juta produk bersertifikat halal yang diinisiasi BPJPH. Akselerasi sertifikasi halal untuk 10 juta produk halal ini merupakan terobosan penting dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Kemenag.

Sertifikasi halal yang dilakukan secara masif menjadi pemantik geliat UMK untuk kembali bangkit setelah lebih dari dua tahun terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: 2 Cara Cek Penerima Bansos PKH 2022, Tanda Ini Akan Muncul jika Terdaftar Jadi Penerima

"Target 10 juta produk halal ini bukanlah target yang mudah diraih. Dibutuhkan kerja-kerja yang luar biasa dan kolaboratif. Kita harus melakukan akselerasi transformasi layanan jaminan produk halal dan menjalin sinergi dengan banyak pihak"

"Saya mengundang dan mengajak kementerian dan lembaga negara, serta dinas, pemda, perbankan, dan instansi swasta untuk bersama-sama memberikan fasilitasi pembiayaan sertifikasi halal untuk para pelaku UMK di Indonesia," tutur Menag Yaqut.

Sementara itu, Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham mengatakan, prakarsa program 10 juta produk bersertifikat halal untuk mengakselerasi pelaksanaan kewajiban sertifikasi halal yang dimulai sejak 17 Oktober 2019 lalu.

Baca Juga: Dashboard Kartu Prakerja Error, Simak Cara Mengatasinya Berikut Ini

Terkait program Sehati, Kemenag sudah melibatkan banyak fasilitator pembiayaan sertifikasi halal bagi UMK sebagai upaya nyata untuk mewujudkan target 10 juta produk halal tersebut.

"Melalui Sehati, BPJPH bermaksud mewujudkan kolaborasi di antara para stakeholders halal yang memiliki anggaran fasilitasi," ujar Muhammad Aqil.

Tujuannya agar pembiayaan fasilitasi sertifikasi halal dari semua pihak dapat tersalurkan secara efektif, tepat sasaran, terdata, dan manfaatnya dirasakan oleh sebanyak-banyaknya pelaku UMK.

Baca Juga: Berencana Nikahi Adik Jokowi dan Didesak Mundur dari Jabatannya, Anwar Usman: Harus Melawan Keputusan Allah?

Soal anggaran Sehati, di tahun 2022 ini BPJPH membuka kuota fasilitasi bagi 25.000 UMK yang memenuhi kriteria sertifikasi halal gratis melalui skema pernyataan pelaku usaha atau self-declare.

Kini BPJPH terus mengadakan koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan dukungan pembiayan fasilitasi sertifikasi halal UMK tersebut.

Harapannya, program Sehati yang merupakan kolaborasi BPJPH Kemenag dengan kementerian, lembaga, instansi swasta, 10 e-commerce, perbankan, dan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota, dapat berjalan efektif.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Siap Netral, Kepala Intelijen Ukraina: Rusia Ingin Jadikan Negara Kami seperti Korsel-Korut

"Semoga sinergi dan kolaborasi ini terus terjalin dan di tingkatkan secara berkelanjutan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh pelaku usaha khususnya UMK dan masyarakat umumnya," kata Muhammad Aqil.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah