Saat itu juga, Belanda menetapkan batas-batas teritorial di Hindia Belanda, yang kemudian menjadi cikal bakal Indonesia modern.
Baru pada paruh pertama abad ke-20, lahirnya sejumlah organisasi kepemimpinan baru. Saat itu, Belanda membantu menciptakan kelompok-kelompok yang terdiri atas orang-orang Indonesia dan terpelajar.
Perubahan yang mendalam itulah sering disebut sebagai ‘Kebangkitan Nasional Indonesia’. Peristiwa ini juga dibarengi dengan peningkatan aktivitas politik hingga mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Harkitnas juga merupakan hari lahirnya organisasi Boedi Utomo. Secara garis besar, faktor pendorong kebangkitan nasional terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal.
Faktor internal, merupakan penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan, kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya atau Majapahit dan terakhir munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan.
Baca Juga: NIK KTP Berciri Ini Masuk Daftar Penerima BPNT 2022, Buruan Cek Status di cekbansos.kemensos.go.id
Sedangkan faktor eksternalnya, yakni timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme.
Munculnya gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme serta kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk melawan negara barat.
Itulah sejarah lahirnya Harkitnas yang diperingati setiap tanggal 20 Mei.***