Network
PR DEPOK - Politisi, Guntur Romli menanggapi penetapan tersangka pengurus ACT yang diduga telah melakukan penyelewengan dana sosial.
Menurut Guntur Romli bahwa yang tindakan kriminal pengurus ACT ini merupakan kejahatan yang serius.
Oleh karena itu, Guntur Romli meminta aparat penegak hukum mengadili pengurus ACT yang menjadi tersangka ini diadili selayaknya mafia.
Baca Juga: Penghujung Juli 2022, BPNT Cair sampai Kapan? Simak Jadwal dan Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id
"Ini kejahatan serius sekali, sejenis mafia," tulis Guntur Romli sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Twitter @GunRomli.
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengimbau agar tersangka tidak hanya diadili penggelapan dana melainkan pencucian uang.
Namun, para tersangka dianggap patut untuk diadili lebih daripada itu.
"Orang-orang ACT yang sudah tersangka, jangan cuma diadili kasus penggelapan dana tapi pencucian uang," tambahnya.
Baca Juga: Cairkan Bansos Juli 2022, PKH Tahap 3 hingga Rp3 Juta, Segera Buka cekbansos.kemensos.go.id
Diketahui sebelumnya, kabar dugaan penyelewengan dana sumbangan masyarakat di badan ACT mulai terendus saat masyarakat mengetahui nominal gaji para petingginya.
Mulai dari Presiden dan esk Presiden mendapatkan gaji di atas Rp400 juta per bulan, Sekretaris sekira Rp150-Rp200 juta per bulan dan masih banyak petinggi ACT lainnya dengan nominal gaji dan tunjangan yang begitu besar bagi sebuah lembaga amal/donasi.
Baca Juga: Bocoran Soal-Soal ANBK 2022 dan Cara Mengerjakan, Ada Literasi dan Numerasi
Semakin mencuat, hingga terendus kabar adanya dugaan penyelewengan dana donasi untuk korban kecelakaan Boeing Lion Air JT-610 Rp34 miliar.
Tidak hanya itu, terendus juga adanya aliran dana ke Koperasi Syariah 212 sekira Rp10 miliar.
Serta dugaan kasus penyelewengan dana lainnya ke berbagai bidang.
Baca Juga: 10 Link Download Poster Tahun Baru Islam 1444 H Gratis, Cocok untuk Pamflet atau Banner Pengajian
Kemudian, muncul dugaan adanya tindak pencucian uang melalui perusahaan cangkang milik ACT.
Perusahaan yang diduga berafiliasi dengan ACT ini bergerak dibidang logistik dan investasi.
Maka dari itu, Guntur Romli mendesak Polri untuk mengusut tuntas kasus dalam tubuh ACT.***
