Subsidi BBM Mencapai Rp508 Triliun di Indonesia, Jokowi: Kita Masih Kuat Menahannya

- 3 Agustus 2022, 10:02 WIB
Jokowi bersyukur masih kuat menahan subsibi.
Jokowi bersyukur masih kuat menahan subsibi. /BPMI Setpres/

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sudah terlalu besar mencapai Rp508 triliun.

Menurut Jokowi, negara mana pun akan terbebani menyangga subsidi BBM sebesar itu.

Namun, pemerintah, kata Jokowi, masih kuat menanggung beban amggaran subsidi BBM tersebut.

Baca Juga: Kapan Jadwal Pencairan BPNT 2022? Ini Penjelasan dan Cara Daftar Online Lewat Aplikasi Cek Bansos Kemensos

“Alhamdulillah kita masih kuat menahannya sampai sekarang,” kata Jokowi.

Jokowi juga menyinggung soal harga beras yang hingga saat ini tidak mengalami kenaikan.

Menurut Jokowi, masyarakat Indonesia harus bersyukur harga beras tidak mengalami kenaikan.

Selain harga beras tidak mengalami kenaikan, stok kebutuhan pokok yang utama bagi masyarakat Indonesia ini juga masih mencukupi.

Baca Juga: Ketua Komnas HAM Ungkap Alasan Mengapa Istri Ferdy Sambo Jadi Saksi Kunci Tewasnya Brigadir J

Hal ini disampaikan Jokowi merujuk krisis gandum yang terjadi di Asia, Afrika dan Eropa.

Menurut Jokowi, negara-negara di Asia, Afrika dan Eropa tengah kesulitan memenuhi kebutuhan gandum. Sekali pun ada, menurutnya, harga jual sangat tinggi.

Jokowi menyebut, kelangkaan gandum ini terjadi karena dampak perang di Ukraina.

“Kita bersyukur harga beras di Indonesia tidak mengalami kenaikan dan cukup untuk kebutuhan masyarakat,” kata Jokowi dalam cuitannya yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Tweet @jokowi pada Rabu, 3 Agustus 2022.

Baca Juga: Bansos PKH Tahap 3 Cair Agustus 2022 hingga Rp900.000 untuk Siswa SD, Login cekbansos.kemensos.go.id

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, krisis pangan, energi hingga ekonomi saat ini tengah dialami oleh hampir semua negara, penyebabnya, adalah pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.

“Kita bersyukur karena masih mampu mengendalikan situasi sulit ini,” imbuh Jokowi.

Invasi Rusia ke Ukraina, menyebabkan distribusi gandum ke beberapa negara terhambat.

Sejak invasi tersebut, hasil panen gandum Ukraina berkurang hampir setengahnya.

Baca Juga: BPNT Agustus 2022 Bakal Dirapel Rp600.000? Simak Infonya dan Cara Cek Penerima Pakai KTP di Sini

"Panen Ukraina tahun ini terancam turun setengah dari panen sebelumnya,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy seperti dikutip dari Antara.

Seperti diketahui, Ukraina merupakan salah satu produsen gandum dan biji-bijian utama dunia.

Sejak invasi Rusia, Ukraina kesulitan mengekspor gandum tersebut ke beberapa negara, termasuk Eropa.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter @Jokowi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah