Soal Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Sebut Panpel Tak Lakukan Usulan Aparat

- 2 Oktober 2022, 17:34 WIB
Mahfud MD Buka Suara Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang, Bilang Ini Bukan Kerusuhan Antar Suporter.
Mahfud MD Buka Suara Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang, Bilang Ini Bukan Kerusuhan Antar Suporter. /Instagram @mohmahfudmd/

PR DEPOK – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD, menyebut aparat keamaman sudah memberikan usulan kepada panitia pelaksana laga Arema FC kontra Persebaya, sebelum tragedi Kanjuruhan terjadi.

Namun, menurut Mahfud MD, panitia pelaksana atau panpel pertandingan derbi Jatim antara Arema FC vs Persebaya ini tidak melakukan itu semua.

Dalam keterangannya di akun Instagram miliknya, Mahfud MD mengungkapkan, sebelum pertandingan yang berakhir dengan tragedi Kanjuruhan, aparat sudah melakukan koordinasi dan memberikan usulan teknis di lapangan.

Baca Juga: Manfaat dan Cara Cek Penerima BPNT Kartu Sembako Oktober 2022, Modal KTP dan KK Bisa Dapat Rp200.000

Beberapa usulan teknis di lapangan, antara lain jam pertandingan yang diusulkan sore hari, bukan malam hari.

Selain itu, kata Mahfud MD, aparat juga mengusulkan agar jumlah penonton disesuaikan dengan kapasitas Stadion Kanjuruhan, yakni 38.000 kursi.

“Tapi usul2 itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, ticket yang dicetak jumlahnya 42.000,” terang Mahfud MD.

Baca Juga: Baim Wong dan Paula Verhoeven Prank Soal KDRT, Deddy Corbuzier: This Is Out Of Limit, Not Funny

Dalam unggahan di Instagram, Mahfud MD juga menegaskan jika tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antara suporter Arema FC dan Persebaya.

Sebab, ada laga yang berlangsung pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam WIB ini tidak ada suporter Persebaya.

Namun, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang ini akibat desak-desakan antar suporter yang berusaha keluar dari stadion.

Baca Juga: Turut Berduka, Manchester United hingga Barcelona Ucapkan Belasungkawa Tragedi Kanjuruhan

“Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit dan terinjak-injak serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter,” terang Mahfud MD dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Instagram @mohmahfudmd.

Mahfud MD juga menegaskan, pemerintah sebenarnya sudah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola.

Hanya saja, lanjut Mahfud MD, olahraga ini kerap memancing para suporter meluapkan emosinya secara tiba-tiba.

Baca Juga: Cara Cek Info GTK Lolos PG Seleksi Guru PPPK 2022 di info.gtk.kemdikbud.go.id

Dunia sepakbola tanah air berduka dengan terjadinya tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Dalam tragedi Kanjuruhan ini seratus lebih orang tewas, dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Tragedi Kanjuruhan ini terjadi usai laga Arema FC kontra Persebaya berakhir dengan kekalahan tuan rumah dengan skor 3-2.

Baca Juga: Cek Daftar Nama Penerima BLT BBM 2022 di Link Resmi Kemensos agar Dapat Bantuan Rp600.000

Ribuan suporter pasca pertandingan merangsek masuk ke dalam lapangan.

Petugas yang berjaga lantas berusaha menghalau dengan melepaskan tembakan gas air mata ke arah lapangan dan tribun penonton.

Kondisi menjadi tidak terkendali, hingga tragedi Kahunjuran terjadi. Ribuan penonton yang berada di tribun berusaha keluar untuk menghindari gas air mata.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Instagram @mohmahfudmd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah