Kalung Antivirus Corona Buatan Kementan, Dipakai 15 Menit Diklaim Bisa Bunuh 42 Persen Virus

- 4 Juli 2020, 11:05 WIB
Kalung antivirus corona produksi Kementerian Pertanian.
Kalung antivirus corona produksi Kementerian Pertanian. /Kementerian Pertanian /

PR DEPOK - Kementerian Pertanian memproduksi kalung antivirus corona dari tanaman atsiri (eucalyptus) dan akan diproduksi massal Agustus 2020.

"Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, 1 yang bisa mematikan Corona hasil lab kita (kami). Hasil lab ini untuk antivirus. Kita (kami) yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta.

Kabar itu termuat dalam dilaporkan Galamedia dalam artikel bertajuk Pembunuh Virus Corona Sudah Ditemukan, Klaim Mentan RI Syahrul Yasin Limpo.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan, jika kalung antivirus ini dipakai selama 15 menit, bisa membunuh 42 persen virus corona.

Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa Cokelat yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Tingkatkan Fungsi Otak

Produk lain dari minyak atsiri yang dikembangkan Balitbangtan dikemas dalam bentuk roll on.

"Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit, ia bisa membunuh 42 persen virus corona. Kalau 30 menit, ia bisa 80 persen. Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya," kata Syahrul Yasin Limpo.

Ketika mengunjungi kantor Kementerian PUPR, Syahrul Yasin Limpo terlihat mengenakan kalung antivirus itu.

Kementerian Pertanian juga membagikan kalung itu kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Di kemasan luar kalung antivirus terdapat lubang sehingga ketika dipakai langsung mengeluarkan aroma eucalyptus kuat. Minyak roll-nya yang dioleskan pada masker juga mengeluarkan aroma kuat.

Baca Juga: Vladimir Putin Ledek Amerika Serikat karena Kibarkan Bendera LGBT, Iklan Es Krim Jadi Soal di Rusia

Kepala Balitbang Kementerian Pertanian Fajry Jufri menjelaskan, penelitian ini sebenarnya adalah hasil identifikasi melalui beberapa tanaman herbal dari jamu-jamuan seperti temulawak, jahe, jambu biji, dan minyak atsiri.

Setelah dilakukan uji efektivitas bahan aktif yang terkandung di dalamnya, langkah selanjutnya adalah membawa hasil penelitian ke laboratorium. Baru setelahnya, inovasi ini bisa dikatakan sebagai produk kekebalan tubuh dan tahan terhadap paparan virus corona.

"Kami sudah mencobanya kepaduan yang terpapar virus Covid-19 dan hasilnya sangat baik. Namun untuk itu kita (kami) masih harus menunggu untuk dapat didistribusikan," katanya. (Dicky Aditya/Galamedia)***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x