Apa itu Sistem Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka? Berikut Penjelasannya

- 10 Januari 2023, 06:04 WIB
Ilustrasi - Ini Pengertian, kelebihan, dan kekurangan sistem pemilu proporsional tertutup dan terbuka.
Ilustrasi - Ini Pengertian, kelebihan, dan kekurangan sistem pemilu proporsional tertutup dan terbuka. /DFreepik

Pemilih dapat memilih langsung kadar pilihannya sendiri, dan membuka ruang bagi partai baru untuk berkontestasi.

Kekurangan sistem pemilu proporsional terbuka adalah bisa melemahkan partai politik karena mengedepankan figur.

Baca Juga: Kapan PKH Tahap 1 2023 Cair? Intip Bocoran dan Estimasi Jadwal Pencairan PKH dan BPNT 2023

Nantinya kadar tentu akan kurang fokus sosialisasi soal visi partai itu sendiri, partai berpotensi mencalonkan kader yang hanya sebatas untuk mengumpulkan suara, meningkatkan persaingan antar kader di internal partai.

Sementara sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan umum yang mana pemilih hanya mencoblos nama partai politik tertentu.

Kelebihan dari sistem pemilu proporsional tertutup adalah bisa memperkuat partai politik melalui Kaderisasi, para kader yang berpotensial bisa diberikan kesempatan yang lebih luas, bisa menekan potensi politik uang.

Baca Juga: Daftar Wilayah Terkena ASO pada 10 Januari 2023 Lengkap dengan Tata Cara Dapat STB Gratis

Kekurangan dari sistem proporsional tertutup adalah bisa mengurangi intensitas interaksi antara kader partai dengan pemilih dan tentu kurang sesuai untuk partai kecil dan partai baru yang belum banyak dikenal.

Perlu diketahui sebenarnya di Indonesia sendiri, sejarah pemilihan umum pernah menggunakan sistem proporsional terbuka dan tertutup.

Penerapan sistem pemilu proporsional tertutup di Indonesia diterapkan pada pemilu tahun 1955, pemilu orde baru (tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997), dan pemilu tahun 1999.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: PR Bandung Raya Media Purwodadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah