“Informasi dari kami, 29 untuk risiko tinggi dan 68 pegawai yang memiliki risiko menengah. Sudah seminggu ini dipanggil dan memperdalam semua yang masuk ke risiko tinggi dan menengah,” jelasnya.
“Risiko rendah bukannya tidak kita perhatikan tapi sekarang ini resource-nya sedang fokus kejar-kejaran dengan waktu,” sambungnya.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 50 Kapan Dibuka? Perhatikan 7 Hal Berikut agar Dapat Dana hingga 4,2 Juta
Kendati pihaknya menggunakan asas praduga tidak bersalah pada 69 pegawai itu, namun ia menegaskan jika pihaknya juga menggunakan asas kepatutan dan kepantasan.
“Saya sampaikan walaupun uang itu halal, kalau dianggap tidak patut oleh masyarakat bertindak seperti itu kami dari Kementerian Keuangan meminta seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk memperhatikan asas kepatutan dan kepantasan,” katanya.
Sementara itu, Sri Mulyani juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada PPATK, aparat penegak hukum, hingga media dan juga para warganet yang turut mengungkap adanya kejanggalan terhadap harta pegawai Kementerian Keuangan.
Sebagai bentuk transparansi kedepannya, Ia juga berjanji akan menyampaikan perkembangan hasil investigasi terkait kejanggalan harta ini.
Baca Juga: BLACKPINK Tampil di GBK Jakarta, Rose: Udara Jakarta Terasa Panas Ya...
“Sebagai transparansi, akuntabilitas saya akan sampaikan keterangan pada media setiap ada perkembangan. Untuk langkah hukum yang dilakukan aparat penegak hukum, kami mendukung 100%, kamu akan mendukung dan juga mensinkronkan dengan apa yang dilakukan dalam langkah penegakan hukum,” tandasnya.***