"Kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial, minta maaf bahwa itu alhamdulillah tidak terjadi," ujarnya.
Permintaan maaf lainnya ia sampaikan atas potensi terjadinya permusuhan atau pertentangan setelah kebebasan dirinya. Anas menerangkan bahwa kedua hal tersebut bukan menjadi perhatian utamanya. Adapun yang menjadi prioritasnya, kata Anas, adalah perjuangan keadilan.
"Maaf kalau ada yang berpikir saya keluar merdeka bebas ini melahirkan permusuhan atau pertentangan. Saya katakan mohon maaf, tidak. Tidak. Saya tidak ada kamus pertentangan permusuhan, tapi kamus saya adalah perjuangan keadilan," katanya. ***