Baca Juga: Begini Jawaban 'Santai' Surya Paloh usai Dianggap Pengkhianat oleh Partai Demokrat
SBY menjelaskan bahwa transparansi ini jauh lebih baik daripada manuver-manuver bawah tanah yang dipenuhi oleh misteri.
"Itu dibenarkan dalam demokrasi dan dunia politik. Ajakannya saya dengarkan juga tulus dan serius. Dilakukan dengan terbuka, publik juga tahu. Ini 'kan baik untuk transparansi politik dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh misteri," kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Tetapi, meskipun ada berbagai tawaran menarik di meja, SBY memandang bahwa saat ini bukan waktunya bagi Partai Demokrat untuk membuat keputusan yang tegas.
Menurutnya, penting untuk menunggu sampai situasi lebih tenang dan matang sebelum mengambil langkah yang akan mempengaruhi arah politik mereka.
Baca Juga: SBY Tegaskan Duet Anies Baswedan-Cak Imin Ujian dan Bukan Akhir Perjuangan
"Menurut pandangan saya, hari ini, besok atau lusa, belum saatnya kami ambil keputusan kemana Demokrat akan bergabung atau capres mana yang kami dukung. Saya pikir, belum saatnya," kata dia.
Sidang Majelis Tinggi Demokrat dipimpin oleh SBY, didampingi oleh Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulungnya yang juga Ketua Umum Demokrat, dan Wakil Ketua Majelis Tinggi, Andi Alfian Mallarangeng, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat.