Eijkman Temukan Mutasi Virus D614G di Indonesia, Diklaim 10 Kali Lebih Ganas dari Covid-19

- 31 Agustus 2020, 12:10 WIB
Ilustrasi virus Corona*/Pixabay.com
Ilustrasi virus Corona*/Pixabay.com /

PR DEPOK - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman mengumpulkan sampel data sekeunsing genom melalui mutasi virus D614G pada virus Covid-19 yang ditemukan di Indonesia.

Senada dengan pernyataan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan jika D614G juga ditemukan di negara wilayah Eropa dan Amerika Serikat, serta negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.

Dalam penerapannya, virus tersebut memiliki dampak menular 10 kali lebih tinggi namun tetap lebih ringan pada mutasi virus D614G. Angka kematian yang disebabkan oleh virus D614G tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan virus Covid-19 yang tanpa adanya proses suatu mutasi.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah Tahap 2 Segera Cair, Ida Fauziah: Pencairan ga Harus di Bank Pemerintah!

“Mutasi Virus D614G dapat menular tetapi memiliki siklus yang lebih ringan setelah ditemukan di dalam data sekuensing genom, dari data sampel yang dikumpulkan oleh Institut Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman tersebut,” kata Wakil Direktur Herawati Sudoyo pada Senin, 31 Agustus 2020 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Kepala Institut Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio , menjelaskan dibutuhkan serta diperlukan lebih banyak proses pada penelitian untu menetukan mutasi dari virus D614G merupakan dampak pada peningkatannya kasus virus Covid-19 di Indonesia yang terjadi pada saat ini.

Lebih lanjut ia mengatakan mutasi virus D614G telah ditemukan di beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya DKI Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, dan terakhir Yogyakarta. 

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Terancam Kembali Minus pada Kuartal III, Mahfud MD: Resesi Hanya Teknis

Epidemologi UI Syahrizal Syarif juga menambahkan, jika dilihat dari meningkatnya serta berkembangnya kasus yang terus meroket, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Syahrizal Syarif juga melihat, kondisi beberapa kasus jika dihitung oleh beban kasus, maka kemungkinan meningkat hingga 500.000 hingga akhir tahun.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah