Diversifikasi Pangan: Alternatif Menarik Pengganti Beras untuk Kesehatan dan Ketahanan Pangan

- 13 Februari 2024, 11:44 WIB
Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi./ANTARA FOTO

PR DEPOK - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan peninjauan pasokan beras di salah satu pasar swalayan di kawasan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim), pada hari Senin siang.

Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk memastikan ketersediaan beras guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di pasar modern.

Erick Thohir, yang didampingi oleh Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, berinteraksi dengan salah satu konsumen yang hendak membeli beras Bulog. Beliau menyampaikan bahwa kenaikan harga pangan, termasuk beras, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Baca Juga: 10 Promo Makanan Tuk Sambut Pemilu 2024, Hanya dengan Tunjukan Jari Bertinta Bisa Dapatkan Hadiah Ini!

Sementara itu, Telah menjadi pengetahuan yang umum bahwa nasi merupakan makanan utama di kalangan penduduk Indonesia.

Banyak yang menganggap bahwa makanan belum lengkap tanpa kehadiran nasi di atas meja makan.

Meskipun demikian, pemerintah kini menggalakkan konsep diversifikasi pangan dengan memperkenalkan ragam makanan alternatif, terutama yang berbasis pada ubi-ubian. Langkah ini diambil mengingat tren kenaikan harga beras yang terus berlangsung.

Baca Juga: Banjarmasin hingga Palangkaraya Diguncang Gempa Magnitudo 4,7: Ini Kata BMKG

Dalam konteks tersebut, penting untuk menyadari bahwa ketergantungan yang berlebihan pada satu jenis makanan, dalam hal ini nasi, bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan keamanan pangan.

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x