Puan Maharani Matikan Mikrofon Legislator Demokrat Saat Berbicara, Pengamat: Sikapnya Kekanakkan!

- 6 Oktober 2020, 17:56 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani.*
Ketua DPR RI, Puan Maharani.* /Instagram @puanmaharani/

PR DEPOK - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru saja mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi UU, Senin 5 Oktober 2020.

Pengesahan itu dilakukan dalam kesempatan Rapat Paripurna DPR bersama pemerintah di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.

Dalam kesempatan itu terdapat dua fraksi yang menolak pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU. Dua fraksi itu di antaranya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Baca Juga: Tolak Interupsi Saat Rapat Pengesahan UU Cipta Kerja, Puan Maharani Matikan Mic Fraksi Demokrat

Terdapat satu hal yang menjadi sorotan saat dua fraksi tersebut menyatakan menolak, yakni perbuatan dari Ketua DPR, Puan Maharani.

Politisi PDIP itu mematikan mikrofon milik Legislator Partai Demokrat Irwan ketika berbicara mengenai pandangannya mengenai RUU Cipta Kerja.

Sontak hal tersebut mendapatkan perhatian berbagai pihak. Salah satunya Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin.

Atas perbuatan anak dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut, Ujang menilai sikap Puan Marahani kekanak-kanakan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Soal Larangan Kapolri terhadap Mogok Nasional Buruh, IPW: Terlalu Arogan dan Sepelekan Undang-Undang

"Begitulah wajah pimpinan di negeri tercinta ini. Sebagai pimpinan lembaga legislatif, sejatinya Puan harus berpikir dan bertindak bijaksana dan tak boleh seperti itu. Seperti anak-anak," ujar ujang.

Perbuatan yang dilakukan anak dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, kata dia, sungguh sikap yang bertentangan dengan nilai-nilai demokratis.

"Sebagai seorang politisi dan Pimpinan DPR RI seharusnya bersikap sebagai seorang negarawan. Bukan bersikap kekanak-kanakan," katanya menambahkani.

Lebih lanjut, Ujang mengatakan bahwa jika mengaku sebagai wakil rakyat yang terhormat dan lembaga parlemen yang terhormat, seharusnya insiden Puan Maharani mematikan mikorofon anggota DPR lain itu tak semestinya terjadi.

Baca Juga: Kecewa DPR Sahkan UU Cipta Kerja, Sekjen MUI: Wakil Rakyat Tapi Bela Kepentingan Pemilik Kapital!

"Mestinya saling menghormati antar sesama anggota DPR. Jika ada interupsi atau protes dari anggota DPR lain, ya harus didengarkan dan diterima," ucap Ujang mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x