Dalam jangka pendek, menurutnya Indonesia menikmati devisa, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan banyak lapangan kerja.
Baca Juga: Dampak Pengesahan UU Cipta Kerja, PKS: Investor Akan Bawa Ribuan TKA Tiongkok Masuk ke Indonesia
Namun dalam jangka panjang, semua pertambangan dikuasai dan dieksploitasi asing, berbagai industri besar menjadi milik asing.
"Rakyat Indonesia hanya kebagian menjadi buruh dan kuli di negeri sendiri. Saat ini, kemungkinan bisa lebih buruk dengan UU Ciptaker ini, karena buruh kita menjadi berpeluang lebih dieksploitasi," ujarnya.
Sukamta juga memandang, situasi geopolitik ekonomi terutama adu pengaruh dalam perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat akan semakin menyulitkan Indonesia.
Baca Juga: Kritik Unik dan Kreatif, Netizen Membuat Diskon Makanan untuk PKS dan Demokrat
Untuk itu, harus ada pembenahan sistemik terhadap kelemahan fundamental ekonomi.
"Nilai impor setiap tahun lebih besar dari ekspor, ini kan jelas tanda fundamental ekonomi Indonesia lemah. Keberadaan Omnibus Law UU Cipta Kerja bisa jadi malah membuat pengusaha lokal, petani dan nelayan semakin terjepit hadapi serbuan pengusaha asing dan produk-produk impor," ucapnya.
Politikus PKS ini, meminta pemerintah untuk memperkuat ekonomi dari hulu ke hilir dengan berbagai kebijakan yang memudahkan pengusaha lokal.
Baca Juga: Investor Global Prihatin dan Penolakan Semakin Meluas, MPR Minta Pemerintah Evaluasi RUU Ciptaker