Pertama, pada periode Abdurrachman Wahid atau Gus Dur. Disebutkan dia, ketika itu pemerintah melalui menteri menemui demonstran dan berdialog meskipun berlangsung alot.
"Zaman Gus Dur di demo nyaris tiada henti. Gus Dur dan kawan-kawan cuek ajak 'EGP'. Kalau ada contentnya, kita terima," ujarnya.
Zaman Gus Dur di demo nyaris tiada henti. Gus Dur dkk cuek aja ‘EGP’. Kalau ada contentnya, kita terima. Misalnya, demo belasan ribu pegawai Telkom & Indosat, kita 50 pimpinannya utk bertemu RR & Kang Agum Gumelar. Dialog panas tapi sebagian besar keluhan selesai di tempat ????— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) October 8, 2020
Ia pun memberikan contoh demo saat periode kepemimpinan Gus Dur, "Misalnya, demo belasan ribu pegawai Telkom & Indosat, kita 50 pimpinannya utk bertemu RR & Kang Agum Gumelar. Dialog panas, tapi sebagian besar keluhan selesai di tempat."
Berikutnya saat era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu sejumlah kebijakan yang dibuat pemerintah juga kerap mendapatkan demo dari masyarakat.
Baca Juga: Dilaporkan Berkat Andil Jokowi dan UU Cipta Kerja, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berani Unjuk Gigi
Rizal Ramli berharap mantan Gubernur DKI Jakarta itu jangan sampai dikejar-kejar seperti yang pernah terjadi oleh SBY ketika masih sebagai presiden.
Zaman @SBYudhoyono juga sering di demo bahkan sampai di geruduk mhs ke Cikeas. SBY, kesel tapi senyum2 saja ???? Sehabis skandal Century, kemana saja SBY & Budiono di uber mahasiswa, bahkan sampai Sulawesi & Kalimantan. SBY jendral demokratis ???? Jangan sampai uber2an lagi????— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) October 8, 2020
"Zaman SBY juga sering didemo, bahkan sampai digeruduk mahasiswa ke Cikeas. SBY, kesel tapi senyum-senyum saja. Sehabis skandal Century, kemana saja SBY dan Budiono diuber mahasiswa, bahkan sampai Sulawesi dan Kalimantan. SBY jenderal demokratis, jangan sampai uber-uberan lagi," ucap dia mengakhiri.***