Miliki Peran Penting untuk Perekonomian Nasional, Moeldoko Ungkap 97 Persen Tenaga Kerja Ada di UMKM

- 9 Oktober 2020, 17:12 WIB
Kepala Staf Presiden, Moeldoko.
Kepala Staf Presiden, Moeldoko. /

PR DEPOK - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut UMKM sebagai motor utama yang diyakini akan mendorong kebangkitan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19. 

Pernyataan tersebut diungkap Moeldoko pada acara Harlah ke-9 Himpunan Pengusaha Nahdliyin di Jakarta Jumat, 9 Oktober 2020.

“Di tengah kesulitan pasti ada kesempatan dan jeli menangkap peluang menjadi modal dasar untuk dapat menciptakan inovasi sehingga dapat bertahan di era pandemi ini,” tutur Moeldoko, dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Moeldoko juga mengatakan UMKM berperan penting penting dalam perekonomian Indonesia karena pertama, jenis usaha yang satu ini dapat menyerap tenaga kerja yang terbesar.

Sekitar 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia berada di sektor UMKM. Dengan kata lain, sebagian besar masyarakat mengandalkan penghasilan sebagai pelaku usaha maupun pekerja di sektor UMKM.

Baca Juga: Hindari Pencurian Informasi Pribadi, Berikut Cara Sederhana Kembalikan Akun WhatsApp yang Diretas

Kedua, terlihat dari sisi output, UMKM telah memberikan sumbangan yang besar dalam perekonomian nasional.

Sekitar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari kontribusi UMKM.

Ketiga, koperasi dan UMKM berperan penting sebagai sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat.

“UMKM menjadi salah satu bagian penting dalam program PEN dengan alokasi anggaran sekitar Rp123 triliun,” kata Moeldoko.

Terdapat berbagai program pada program stimulus dan insentif bagi UMKM, di antaranya subsidi bunga, baik bagi Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun non KUR.

Penempatan dana pemerintah melalui bank sehingga bank dapat menyalurkan kredit kepada pelaku usaha UMKM.

Program lainnya yakni penjaminan kredit. Perbankan diharapkan tidak ragu untuk menyalurkan kreditnya kepada pelaku UMKM karena pembiayaan secara resmi melalui jalur koperasi melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB).

Baca Juga: Gangnam Festival K-Pop Concert 2020 Digelar Terbatas, Simak Cara Daftar dan Link Streaming Berikut

Di sisi lain, pajak penghasilan final bagi UMKM atau insentif pajak juga ditanggung pemerintah.

Setiap pelaku UMKM juga mendapatkan hibah Banpres Produktif Usaha Mikro atau BPUM senilai Rp2,4 juta. Tujuannya agar usaha mikro dapat terus berjalan, tidak harus menutup usahanya. Program ini sudah berjalan dengan sangat baik.

Menurut Moeldoko, pandemi telah menciptakan peluang terkait dengan percepatan go digital di Indonesia dan membentuk inovasi teknologi untuk mendukung produktivitas masyarakat.

Percepatan go digital less contact economy (perekonomian dengan sedikit kontak), ialah seperti penggunaan digital payment untuk melakukan transaksi, mobile banking, dompet digital, dan sebagainya.

“Peluang tersebut perlu ditangkap oleh UMKM. Kerja sama dengan platform digital untuk memasarkan produk menjadi salah satu opsi untuk dapat bertahan di era pandemi,” ujar Moeldoko.

Pelaku UMKM juga harus lebih pintar dalam memasarkan produk-produknya. Promosi yang masif dibutuhkan untuk mendorong permintaan produk UMKM, seperti promosi cash back dan diskon agar membuat konsumen tertarik untuk membelinya.

Moeldoko juga sedikit membahas tentang UU Cipta Kerja yang saat ini menjadi perhatian banyak pihak.

Menurutnya, undang-undang tersebut memberikan banyak peluang bagi UMKM untuk berkembang lebih besar.

Baca Juga: Selangkah Lagi Jadi WNI, Marc Klok Umbar Harapannya untuk Sepak Bola Indonesia

Selain kemudahan perizinan, UU Cipta Kerja juga menjadi landasan bagi pemerintah untuk memberi dukungan bagi UMKM melalui pengembangan klaster, penyediaan lahan, aspek produksi, infrastruktur, pemasaran, digitalisasi, kemitraan, kemudahan fasilitas pembiayaan fiskal, insentif pajak, kemudahan impor, dan jaminan kredit.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x