"Sistem perwakilan kita yang dikendalikan oleh partai politik itu tidak sehat. Aspirasi terlalu banyak dicampuri oleh pesanan. Dialog langsung antara rakyat dan wakilnya terhambat. Inilah akar kebuntuan," ucap dia.
Kemudian, Fahri Hamzah pun menyampaikan kritikan kepada Partai Politik di DPR yang bersorak sorai lantaran berhasil keluar sebagai pemenang. Hal itu menurutnya sama-sama tidak aspiratif.
"Sistem perwakilan kita membuat seluruh wakil rakyat seketika menjadi petugas parpol setelah mereka dilantik. Rakyat tertinggal," ujarnya.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah menambahkan, "Inilah proses reformasi yang saya usulkan sejak awal. Dan sebagai Menkopolhukam RI selayaknya ini menjadi kajian."
Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Alasan Berkantor di Depok hingga Upaya Bela Negara Guna Redam Covid-19
Terakhir, Fahri Hamzah menyebutkan bahwa kebuntuan dan kemarahan tidak boleh semata-mata didekati dengan kacamat hukum, tapi juga sistem politik nasional, khususnya perwakilan.***