Hasil Survey Terbaru: Masyarakat Yakini Keampuhan Vaksin Merah Putih

- 19 Oktober 2020, 08:54 WIB
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 12 Agustus 2020.
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 12 Agustus 2020. /Antara

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam, jumlah kasus virus corona hingga saat ini terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Meski Mulai Masuki Musim Penghujan, 4 Provinsi Ini Masih Berstatus Awas Kekeringan

Hingga saat ini sejumlah ilmuwan tengah berjibaku untuk menemukan vaksin tersebut.

Sepertinya diberitakan sebelumnya oleh pikiranrakyat-depok.com berdasarkan hasil survey Lapor Covid-19, masyarakat nampak lebih memilih Vaksin Merah Putih Covid-19 yang merupakan produksi mandiri Indonesia di bawah kerjasama Eijkman dan pemerintah.

Dari semua responden, hanya sekitar 31 persen yang setuju menggunakan vaksin Sinovac, 27 persen merasa ragu-ragu, 32 persen responden tidak setuju, sedangkan 10 persen lainnya menyatakan sangat tidak setuju menggunakan vaksin asal Tiongkok itu.

Baca Juga: Klaim Efek UU Ciptaker Mulai Terasa, Menperin: Berpotensi Membuka 350 Ribu Lapangan Pekerjaan Baru

Sementara itu, responden yang setuju menerima vaksin merah putih berkisar di angka 44 persen, lebih banyak daripada vaksin Sinovac.

37 persen lainnya menyatakan ragu-ragu, 3 persen tidak setuju, dan 16 persen responden sangat tidak setuju terhadap vaksin merah putih ini.

Survey terbaru dari Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) menyatakan bahwa 70,7 persen publik meyakini bahwa vaksin Covid-19 Merah Putih akan mengakhiri pandemi.

Baca Juga: Masuki Awal Pekan, Jawa Barat Kembali Berpotensi Adanya Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir

Vaksin Merah Putih sendiri dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia.

"Tingkat optimisme yang tinggi menunjukkan apresiasi publik terhadap pemerintah yang sedang mengembangkan vaksin Merah Putih, serta merupakan representasi harapan masyarakat bahwa vaksin ini dapat menyelesaikan pandemi Covid-19," kata Manajer Riset Lembaga Survei Kedai Kopi, Justito Adiprasetio seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Menurutnya, 'Survei Opini Publik Pengembangan Vaksin Merah Putih' ini dilakukan terhadap sejumlah pekerja di DKI Jakarta menilai tingkat optimisme terhadap vaksin Merah Putih dan seputar pandemi Covid-19.

Baca Juga: Truk Semen Tabrak Kereta Angkutan Batu Bara hingga Perjalanan Terhambat, PT KAI Tuntut Ganti Rugi

Justito mengatakan survey tersebut juga mengungkap kenaikan persepsi ancaman Covid-19 di mata publik, dibandingkan enam bulan lalu.

Sebanyak 64,7 persen responden yang menjawab bahwa Covid-19 sebagai sebuah ancaman.

Hal tersebut berbanding lurus dengan sedikitnya jumlah responden yang percaya bahwa orang Indonesia kebal terhadap Covid-19 yaitu sebesar 26,5 persen.

Baca Juga: Sering Boros Saat Pakai Kartu Kredit? Terapkan 4 Hal Sederhana Berikut

Jumlah tersebut menurun 5,3 persen dari survey sebelumnya yang dilakukan pada awal September 2020 lalu.

"Meningkatnya persepsi ancaman Covid-19 dan semakin menurunnya tingkat kepercayaan bahwa orang Indonesia kebal terhadap Covid-19 merupakan sebuah penanda bahwa tingkat kesadaran publik akan bahaya dari virus itu meningkat," ujarnya.

Di samping itu, survey tersebut juga memperlihatkan terbaginya persepsi responden terhadap efektifitas dari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kedua oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: Pelajar Pendemo Terancam DO dan Dapat SKCK, P2G: Sudah Nggak Zaman, Presiden pun Tak Punya Wewenang

Sebanyak 49,8 persen menyatakan PSBB kedua ini efektif, berbanding tipis dengan yang menyatakan bahwa PSBB kedua ini tidak efektif sebanyak 48,7 persen.

Selain itu, jumlah responden yang bekerja dari rumah sebanyak 30,5 persen, sedangkan yang masih masuk ke kantor sebanyak 36,1 persen.

Sisanya, sebanyak 33,4 persen menyatakan bahwa mereka mendapatkan shift masuk bergiliran.

Baca Juga: Tak Terdampak Fenomena La Nina, 4 Wilayah Ini Terancam Kekeringan Berstasus Waspada hingga Awas

Selanjutnya, survey ini juga menunjukkan bahwa kasus positif Covid-19 sudah menjangkiti lingkungan terdekat.

Sebanyak 26,5 persen responden menjawab bahwa ada orang dari lingkungan terdekat mereka yang terkena kasus positif Covid-19.

Rata-rata jumlah orang yang positif Covid-19 dari lingkungan terdekat tersebut sebanyak tiga hingga empat orang.

Baca Juga: Lakukan Patroli Siber, Kominfo Blokir 1.497 Konten Hoaks Soal Covid-19 yang Ditemui di 4 Platform

Selebihnya, sebanyak 35 persen menjawab tidak dan 38,5 persen lainnya menjawab tidak tahu.

Ia menyebutkan, survey ini dilakukan pada 8-10 Oktober 2020 dengan menggunakan telepon (telesurvey) kepada 803 responden yang merupakan pekerja/karyawan kantor di DKI Jakarta.

"Responden survei berasal dari panel survei Lembaga Survei Kedai Kopi dari Agustus 2018-Agustus 2020 yang berjumlah 5.426 orang, dengan kriteria pekerja kantor di Jakarta dan berusia lebih dari 17 tahun. Dengan demikian tingkat respons (response rate) telesurvei adalah sebesar 14,8 persen," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x