Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Libur Panjang, Terminal KP Rambutan Perketat Protokol Kesehatan

- 26 Oktober 2020, 13:37 WIB
Ilustrasi terminal bus*
Ilustrasi terminal bus* /ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA/

PR DEPOK - Beberapa hari mendatang masyarakat Indonesia akan menyambut libur cuti bersama memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Antisipasi dilakukan oleh Operator Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Mengantisipasi lonjakan keberangkatan penumpang, Operator Terminal Kampung Rambutan memperketat pengawasan protokol kesehatan Covid-19 di terminal tersebut.

Baca Juga: Soal Oknum Polisi Terlibat Kasus Narkoba, Polri Tegaskan Jatuhi Hukuman Mati

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Terminal Kampung Rambutan, Made Jhoni di Jakarta Senin, 26 Oktober 2020.

"Pengawasan protokol kesehatan kita perkuat lagi, dimulai sejak penumpang masuk kawasan terminal," kata Jhoni seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Jhoni mengatakan agenda pemberangkatan penumpang, pengawasan kesehatan dimulai dengan mengukur suhu tubuh di pintu masuk.

Baca Juga: Survey Bersama Kemenkes, WHO, dan UNICEF: 7,60 Persen Masyarakat Indonesia Tolak Vaksinasi Covid-19

"Pertama, kita sediakan sarana dan prasarana seperti wastafel lalu thermogun," ujar Jhoni.

Suhu di atas 38 derajat celsius akan dilarang oleh petugas jaga masuk ke lingkungan terminal, bahkan petugas siap mendampingi ke posko kesehatan terdekat.

Bagi penumpang yang memiliki suhu tubuh normal akan diarahkan petugas menuju ruang registrasi pemberangkatan di sekitar zona pembelian tiket perjalanan.

Baca Juga: Klaim Temukan Lokasi Jatuhnya MH370 Usai 6 Tahun Jadi Misteri, Pakar: Salah Target Tempat Pencarian

Terdapat dua petugas siaga yang akan meminta penumpang menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter, salah satunya tidak pilek maupun batuk.

Terhadap penumpang yang tidak bisa menunjukkan surat tersebut, diwajibkan mengisi aplikasi survey kesehatan mandiri berupa Corona Likelihood Matric (CLM).

"Pendataan penumpang melalui aplikasi akan menentukan yang bersangkutan bisa berangkat atau tidak. Akan ada survei kesehatan," imbuh Jhoni.

Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Pemkot Bandung Perintahkan Pengelola Wisata Perketat Protokol Kesehatan

Bila lolos dari CLM, operator terminal menyiagakan petugas pos pengawasan di setiap bus yang akan diberangkatkan, misinya adalah memastikan seluruh penumpang menggunakan masker dan memiliki cairan pencuci tangan.

"Nanti di dalam bus ada pos pengawasannya, jadi memastikan penumpang memakai masker dan membawa cairan pencuci tangan," ucap Jhoni.

Selain itu, petugas akan memastikan bahwa jumlah penumpang bus hanya 50 persen dari total kapasitas tampung.

Baca Juga: Operasi Zebra 2020, Polda Metro Jaya Fokus di Lima Penindakan Pelanggaran Tematik

Namun rangkaian protokol kesehatan itu tidak berlaku untuk kedatangan penumpang di terminal.

Hal ini lantaran protokol kesehatan sudah diberlakukan di terminal keberangkatan daerah masing-masing.

Made Jhoni menambahkan situasi penumpang di Terminal Kampung Rambutan hingga Minggu, 25 Oktober 2020 mengalami peningkatan.

Baca Juga: Survey Tunjukan Kebebasan Berpendapat Menurun, Indikator Politik Indonesia Ungkap Penyebabnya

"Pada hari Minggu kemarin datanya cuma 800 orang yang berangkat. Hari ini juga belum terlihat (ada peningkatan). Mungkin besok, Selasa, 27 Oktober 2020, karena selama Covid-19 ada libur panjang, memang ada peningkatan. Cuma kalau lonjakan tidak ada," tutur Jhoni.

Tanggal 28 dan 30 Oktober 2020 telah ditetapkan sebagai cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sesuai Surat Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2020.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada 29 Oktober. Sementara tanggal 31 Oktober dan 1 November 2020 jatuh pada hari Sabtu dan Minggu yang merupakan libur akhir pekan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x