PR DEPOK - Di tengah perlambatan ekonomi dan perdagangan global akibat pandemi Covid-19, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengeklaim neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar Rp13.5 miliar dolar AS (Amerika Serikat).
Pencapaian tersebut dinilai lebih baik dibanding periode yang sama di tahun 2019 yang mengalami defisit Rp2.24 miliar dolar AS.
“Ini merupakan surplus tertinggi dalam 5 tahun terakhir, mengalahkan surplus pada 2017 sebesar 11,84 miliar dolar AS,” ujar Agus dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Baca Juga: Pertanyakan Pembakar Kejagung-Halte tak Ditahan, Andi Arief Singgung Pemborgolan Aktivis KAMI
Lebih lanjut, Agus menerangkan bahwa komoditas pertanian dan perikanan menjadi penyumbang besar bagi neraca perdagangan Indonesia selama pandemi.
Data ekspor kumulatif dari bulan Januari hingga September 2020 mencatat sektor pertanian meningkat 11,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.
Sedangkan dalam sektor perikanan tumbuh sebesar 11,6 persen dibanding tahun lalu.
“Selama pandemi ini, sektor pertanian dan perikanan menjadi penyumbang terbesar bagi neraca Indonesia. Sektor pertanian naik 11,5 persen dan perikanan naik 11,6 persen,” kata Agus.
Baca Juga: Heran Selalu Dituduh PKI, Megawati Sebut Dirinya Unik di Republik Indonesia