Soal Volume Limbah Medis, KLHK Catat Peningkatan Sekitar 30-50 Persen di Masa Pandemi Covid-19

- 13 November 2020, 15:10 WIB
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati.
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati. /Antara/Prisca Triferna./

PR DEPOK – Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan kenaikan volume limbah medis sekitar 30-50 persen.

Lebih lanjut, ia menyebut total limbah infeksius Covid-19 hingga 15 Oktober 2020 mencapai 1.662,75 ton.

“Terjadi kenaikan volume limbah medis antara 30 hingga 50 persen. Berdasarkan laporan dari 34 provinsi di Indonesia, sampai 15 Oktober 2020 tercatat ada 1.662,75 ton limbah Covid-19,” ucap Vivien pada Jumat, 13 November 2020 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Ikut Nonton Video Syur yang Diduga Mirip Dirinya, Gisel: Rasanya Sebel Banget

Data tersebut membuat penanganan limbah medis terutama di saat pandemi Covid-19 harus dilakukan dengan lebih serius.

Sebab limbah medis Covid-19 masuk dalam kategori infeksius dan bisa menjadi mata rantai penularan penyakit tersebut.

Ia mengungkapkan limbah yang dihasilkan dari perawatan Covid-19 masuk dalam kategori B3 yang pengelolaannya harus dari hulu ke hilir dengan pengelolaan spesifik dan tercatat dari pembuatan sampai akhirnya dimusnahkan.

Pihak KLHK telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri LHK tentang Pengelolaan Limbah Infeksius dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Covid-19 sejak awal kasus Covid-19 ditemukan di Indonesia pada Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Kembali Terulang, Kasus yang Diduga SARA Terjadi di Pemilihan Ketua OSIS SMA Negeri di Depok

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x