Tidak menunggu waktu lama, dukungan dari berbagai federasi sepak bola di negara-negara Eropa, hingga politikus angkat suara.
Seperti halnya di Prancis, federasi sepakbola dan liga Perancis memutuskan untuk mendukung ketidaksepakatan itu.
Adapula Boris Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris dan Presiden Emmanuel Macron yang mengecam aksi tersebut.
UEFA yang sedari awal tidak setuju dengan rencana tersebut menanggapi serius berbagai kecaman yang dilontarkan oleh beberapa pemimpin, politisi dan beberapa federasi sepak bola.
Bahkan, UEFA mengingatkan bahwa Fédération Internationale de Football Association (FIFA) telah mendukung kecaman tersebut dan akan mengusir para pemain yang terlibat dalam Super League.
Diketahui, pada Minggu, 18 April 2021, FIFA menyatakan ketidaksetujuannya dengan ide Super League ini.
Namun, tidak seperti UEFA dan pejabat tinggi lainnya, FIFA nyatanya cukup menahan diri untuk tidak memberikan ancaman yang keras kepada mereka yang terlibat di dalamnya.
Upaya ini didasari atas tindakan UEFA dan beberapa pimpinan yang mendiskusikan cara pemblokiran tersebut, termasuk melarang tim yang telah memutuskan memisahkan diri dari liga domestik dan memblokir pemainnya untuk dapat berpartisipasi dalam kompetisi di tim nasionalnya, misalnya dalam untuk perhelatan Piala Dunia.