Baca Juga: Rangkuman Kabar Terbaru Chelsea, Salah Satunya Bintang The Blues Asal Italia yang Kurang Diapresiasi
"Kami akan mempertimbangkan semua terjadi, di semua tingkatan, baik peradilan maupun olahraga, untuk mencegah hal ini terjadi"
“Sepak bola didasarkan pada kompetisi terbuka dan prestasi olahraga, tidak bisa dengan cara lain," tutur UEFA.
Di saat yang bersamaan, beberapa pejabat di instansi persepakbolaan menghubungi anggota-anggota parlemen di Uni Eropa, berharap mendapat dukungan dan mempertahankan status yang telah dibangun selama ini.
Baca Juga: TNI Takkan Tutupi Gejala Efek Samping, RSPAD: Penelitian Vaksin Nusantara Akan Ikuti Kaidah Ilmiah
Para pimpinan grup yang memutuskan memisahkan diri mencoba membangun tim top lainnya, seperti Bayern Munich dari Jerman dan Borussia Dortmund, lalu juara Prancis, Paris Saint-Germain juga.
Hingga saat ini, klub-klub tersebut, termasuk yang lainnya, memutuskan untuk menolak untuk meninggalkan sistem dan kompetisi lama.
Beberapa orang beranggapan bahwa kekhawatiran mereka lebih bersifat politis dan ekonomi.
Presiden PSG, Nasser al-Khelaifi misalnya, duduk di dewan UEFA, sekaligus mengetuai beIN Media Group, jaringan televisi yang berbasis di Qatar dan telah membayar jutaan dolar untuk hak siar pertandingan di Liga Champions dan kompetisi domestik lainnya.