Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Jadi Tragedi Terbesar Kedua di Dunia yang Tewaskan 131 Orang

- 3 Oktober 2022, 20:11 WIB
Kerusuhan Kanjuruhan
Kerusuhan Kanjuruhan /Instagram.com @Akmalmalhiri

Kejadian tersebut menurut catatan footballgroundguide.com terjadi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga Peru vs Argentina pada 1964.

Tragedi di Peru telah menewaskan 326 orang akibat kerusuhan di dalam stadion dan dihalau polisi yang membuat penonton panik berlari ke arah pintu keluar yang ternyata masih tertutup mengakibatkan banyak orang yang terinjak-injak.

Hampir sama persis kejadian tersebut dengan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kejadian di Stadion Kanjuruhan bermula saat suporter Arema FC kecewa atas kekalahan tim Singo Edan sehingga melampiaskan turun ke lapangan mengejar pemain dan ofisial membuat polisi berupaya menghalau, termasuk menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Cek Nama Penerima BPUM 2022 Online Lewat eform.bri.co.id Pakai NIK KTP

Karena tembakan gas air mata ini membuat penonton panik berlari ke pintu keluar sehingga terjadi penumpukan yang berakibat fatal. Banyak penonton yang terhimpit, terinjak-injak, dan sesak nafas.

Tragedi terbesar ketiga terjadi di Stadion Olahraga Accra, Ghana, sebuah negara di benua Afrika, yang mempertandingkan laga antara Heart of Oak vs Kotoko pada 2001.

Semula pertandingan antara dua klub raksasa Ghana itu berlangsung kondusif ketika Kotoko unggul sementara, namun dua gol di akhir laga membalikkan keadaan dan akhirnya memenangkan Heart of Oak.

Baca Juga: Cek Nama Penerima BPUM 2022 Online Lewat eform.bri.co.id Pakai NIK KTP

Kekalahan ini membuat fans Kotoko bereaksi buruk dengan melemparkan botol dan kursi ke lapangan yang direspons polisi dengan gas air mata, yang membuat para penggemar Kotoko keluar.

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah