Marcus Rashford Galang Petisi Desak Pemerintah Inggris Atasi Anak-anak Kelaparan di Masa Pandemi

- 15 Oktober 2020, 18:22 WIB
Pemain Manchester United dan Timnas Inggris, Marcus Rashford.*
Pemain Manchester United dan Timnas Inggris, Marcus Rashford.* /Twitter @MarcusRashford./

PR DEPOK – Baru-baru ini Marcus Rashford menggalang petisi online untuk mendesak pemerintah Inggris agar membuat tiga komitmen demi mendukung aksi kemanusiaan dalam mengatasi anak-anak rentan kelaparan di Inggris, yang juga merupakan bagian dari kampanye #endchildfoodpoverty.

Seperti yang diketahui, penyerang Manchester United dan timnas Inggris itu telah dianugerahi gelar MBE dari Kerajaan Inggris setelah berhasil melobi pemerintah Inggris agar mengubah kebijakan makan sekolah gratis selama lockdown.

Baca Juga: Sempat Adu Argumen, Gatot Nurmantyo Cs Ditolak Bareskrim untuk Besuk Anggota KAMI yang Ditahan

Aksi kemanusiaan tersebut terus berlanjut hingga kini dengan meminta dukungan dari pemerintah Inggris terhadap tiga rekomendasi untuk Strategi Pangan Nasional.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Skysports, kampanye #endchildfoodpoverty didukung oleh Child Food Poverty Task Force, yang dibentuk oleh Rashford, yang terdiri dari 20 badan amal dan orang-orang berpengaruh di industri makanan Inggris.

Mereka menyerukan kepada Pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk tiga rekomendasi Strategi Pangan Nasional, sebagai bagian dari paket pemulihan mendesak untuk anak-anak yang rentan kelaparan di musim gugur saat ini di Inggris.

Rekomendasinya adalah sebagai berikut:

1. Perluasan makanan sekolah gratis untuk setiap anak dari setiap rumah tangga dengan Kredit Universal atau yang setara, dengan menjangkau 1,5 juta anak tambahan berusia antara 7 hingga 16 tahun.

Baca Juga: Mahfud MD Klaim Pemerintah Telah Kantongi Dalang Kerusuhan Unjuk Rasa Penolakan UU Cipta Kerja

2. Perluasan bekal liburan (berupa makanan dan kegiatan) untuk mendukung semua anak dengan makanan sekolah gratis, dengan mencapai 1,1 juta anak tambahan

3. Meningkatkan nilai voucher Healthy Start menjadi 4,25 poundsterling, sekitar 81 ribu rupiah per minggu (dari 3,10 poundsterling, sekitar 59 ribu rupiah) dan memperluas ke semua voucher Universal Credit atau yang setara, mencapai 290.000 wanita hamil dan anak di bawah usia 4 tahun.

"Sudah terlalu lama percakapan ini ditunda. Kemiskinan pangan anak di Inggris bukan akibat COVID-19. Kita harus bertindak dengan segera untuk menstabilkan rumah tangga anak-anak kita yang rentan.”

"Pada tahun 2020, tidak boleh ada anak di Inggris yang harus tidur dalam keadaan lapar, mereka juga tidak boleh duduk di ruang kelas dengan perasaan khawatir tentang bagaimana adik mereka akan makan hari itu, atau bagaimana mereka akan mengakses makanan saat liburan. Dulu liburan sekolah menjadi sorotan tahun ini bagi anak-anak. Sekarang, hal itu dipenuhi dengan kecemasan dari mereka yang berusia tujuh tahun.”

Baca Juga: Soal Pelajar Ikut Demo UU Ciptaker, Anies Baswedan: Jangan Dikeluarkan dari Sekolah, Sudah Tak Zaman

“Banyak yang mengatakan bahwa pendidikan adalah cara paling efektif untuk memerangi kemiskinan. Saya tidak setuju dengan pernyataan ini, tetapi pendidikan hanya efektif ketika anak-anak dapat belajar. Saat ini, generasi yang telah dihukum selama pandemi ini dengan kekurangan Akses terhadap sumber daya pendidikan kini kembali bersusah payah di sekolah untuk berkonsentrasi akibat kekhawatiran dan suara perut keroncongan mereka,” kata Rashford melanjutkan.

Rashford juga mengajak orang-orang untuk bergabung pada aksi kemanusiaan yang sedang diperjuangkannya.

"Apa pun perasaan, pendapat, atau penilaian Anda, kemiskinan pangan tidak pernah menjadi kesalahan anak. Mari lindungi anak-anak kita. Mari bergandengan tangan dan berdiri bersama untuk mengatakan bahwa ini tidak dapat diterima, bahwa kita bersatu dalam melindungi anak-anak kita," ujar Rashford.

Data yang dirilis oleh Food Foundation telah mengungkapkan bahwa 18 persen anak usia 8-17 tahun (1,4 juta anak) di Inggris, dilaporkan mengalami kondisi rawan pangan selama liburan musim panas.

Baca Juga: Akui Pesangon Diturunkan di UU Ciptaker, Menaker: Hanya 7 Persen Perusahaan yang Mampu Mengikuti

Saat ini di Inggris, jumlah keluarga yang berjuang menghadapi krisis yang memiliki anak-anak berusia 8-17 tahun meningkat 11 persen (850.000 orang). Dilaporkan bahwa mereka (anak-anak) atau keluarga mereka telah mengunjungi bank makanan pada liburan musim panas lalu. Jumlah ini 60 persen lebih tinggi terjadi pada kelompok etnis Inggris non-kulit putih.

Bagi Anda yang berkeinginan turut ikut dalam aksi kemanusiaan ini bersama Marcus Rashford, Anda bisa melakukan petisi online di link berikut DI SINI.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Sky Sports


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x