Mau Lolos Uji Emisi, 4 Sparepart ini Wajib Kamu Perhatikan, Salah Satunya Sering Dicopot Pengendara!

31 Oktober 2023, 15:15 WIB
Berikut ini merupakan daftar spareparts yang wajib untuk diperhatikan, ada yang suka dicopot pengendara. /Pexels/cottonbro/

PR DEPOK - Polda Metro Jaya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali menggelar razia uji emisi pada hari Rabu 1 Oktober 2023. Sanksi tilang akan diberlakukan bagi kendaraan bermotor yang tidak lolos uji emisi.

Asep Kuswanto selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, menyatakan bahwa langkah ini diambil setelah evaluasi yang melibatkan berbagai pihak. Menurutnya, razia uji emisi terbukti sangat efektif dalam upaya memperbaiki kualitas udara.

Nah, bagi Anda para pengendara yang ragu apakah kendaraan kamu bisa lolos uji emisi atau tidak, perlu diperhatikan beberapa komponen yang akan berpengaruh pada hasil uji emisi. Berikut empat sparepart yang wajib kamu perhatikan agar bisa lolos uji emisi.

Baca Juga: Lirik Lagu Tega - Happy Asmara, Sakitnya Sungguh Tak Tertahan...

4 Sparepart yang Wajib Dicek Agar Lolos Uji Emisi

Busi

Busi pada kendaraan memiliki peran krusial dalam sistem pengapian. Fungsi utamanya adalah membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresi melalui gerakan piston. Busi menciptakan percikan listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin, memulai siklus pembakaran yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan. Tanpa adanya busi, kendaraan tidak dapat menyala.

Busi pada kendaraan dapat mempengaruhi emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan. Karena, busi yang baik akan memberikan pembakaran yang sempurna pada mesin, sehingga semua bensin yang disemprot oleh injektor atau karburator tidak ada yang ikut terbuang. Dengan demikian, gas buang yang dihasilkan bisa jauh lebih bersih.

Baca Juga: Info Lokasi Uji Emisi untuk Mobil dan Roda Dua, Siapkan Kendaraanmu Sebelum Kena Tilang Besok

Koil

Koil atau ignition coil pada kendaraan adalah sebuah komponen yang berfungsi mengubah tegangan listrik dari baterai menjadi tegangan yang lebih tinggi. Tegangan yang lebih tinggi ini diperlukan untuk menciptakan percikan api yang kuat pada busi. Percikan api inilah yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin, memulai siklus pembakaran yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan.

Dengan demikian, koil memiliki peran vital dalam sistem pengapian kendaraan, memastikan bahwa percikan api yang cukup kuat dihasilkan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara secara efisien. Bila koil dalam kondisi baik, maka kinerja busi bisa maksimal,sehingga tercipta pembakaran sempurna. Pembakaran sempurna sama dengan emisi yang jauh lebih baik.

Baca Juga: Berapa Soal Tes Kompetensi PPPK Kesehatan 2023? Ini Materi, Jumlah Soal, dan Nilai Ambang Batas PPPK 2023

Filter Udara

Filter udara pada kendaraan memiliki fungsi penting dalam menjaga kualitas udara yang masuk ke dalam mesin kendaraan dengan menyaring partikel-partikel yang dapat merusak mesin. Hal ini dimaksudkan agar pembakaran pada mesin bisa sempurna.

Udara yang digunakan dalam proses pembakaran harus benar-benar bersih sehingga tidak menyumbat sistem injeksi atau karburator. Filter udara berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga partikel-partikel debu, kotoran, serbuk, dan serangga yang terbawa oleh udara tidak masuk ke ruang bakar

Nah, kotoran yang menumpuk pada filter udara dapat membuat proses pembakaran tidak sempurna dan mengganggu kinerja mesin kendaraan. Makanya, perlu sering dilakukan pengecekan berkala pada filter udara ini.

Baca Juga: 9 Bakso Paling Enak dan Ramai di Makassar, Segera Cek List Lokasinya di Sini!

Catalytic Converter

Nah, komponen satu ini seringkali dicopot oleh penggiat modif otomotif saat mengganti knalpot, padahal perannya cukup penting lho dalam mengurangi emisi gas buang pada kendaraan bermotor.

Catalytic converter merupakan sebuah perangkat kontrol emisi gas buang yang dipasang pada sistem knalpot kendaraan bermotor. Fungsinya adalah mengubah gas buang yang berbahaya dan polutan menjadi gas yang lebih aman dengan cara mengkatalisis reaksi redoks.

Proses ini mengubah gas buang, termasuk karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon yang tidak terbakar (HC), dengan menggabungkannya dengan oksigen menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Dengan demikian, catalytic converter membantu mengurangi dampak negatif gas buang terhadap lingkungan dengan mengonversi polutan-polutan tersebut menjadi senyawa yang lebih aman.***

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler