Ironi Polemik PJJ, Pelajar Bogor Hampir Jual Ayam Kesayangan demi Beli HP untuk Belajar Daring

11 Agustus 2020, 21:32 WIB
Deni Mulyadi (14), pelajar yang sedang memegang ayam kesayangannya yang akan ia jual untuk membeli ponsel agar bisa ikut belajar daring di Bogor. /Twitter/IG Kabar Jabar

PR DEPOK - Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi virus corona ini bukan tanpa kendala bagi beberapa siswa. Salah satunya yang dialami oleh Deni Mulyadi (14).

Pelajar asal Bogor ini bahkan akan menjual ayam kesayangannya hanya untuk membeli ponsel agar bisa mengikuti belajar daring.

Deni merupakan siswa kelas 1 Madrasah Aliah (MA) Matla'ul Anwar, yang terletak di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Megawati Ingatkan Calon Kepala Daerah Usungan PDIP: Percuma Gelar Tapi Tak Gunakan Hati 

Kisah Deni ternyata membuat warganet tergerak hatinya. Hingga akhirnya menjadi viral di media sosial. Kisah itu awalnya dibagikan oleh akun Instagram @sekolahrelawan pada 3 Agustus 2020.

Salah satu teman Deni, Widy Astuti, mengatakan kondisi keluarga Deni sangat memprihatinkan. Ia hanya tinggal bersama ibu dan neneknya. Sebab, ayah Deni Mulyadi telah meninggal dunia.

"Jadi awal mulanya, saya hanya berlima dengan teman saya, saya kenal Deni karena saat saya SMP, Deni SD, kita satu sekolah. Ada teman saya yang kenal dekat dengan keluarga Deni tahu kesehariannya bagaimana," kata Widy kepada wartawan pada Selasa, 11 Agustus 2020.

Setelah tahu kondisi Deni dan keluarga, Widy dan temannya menggalang donasi untuk membantu memperbaiki rumah Deni.

Baca Juga: Hina Nabi Muhammad Lewat Lagunya, Penyanyi Nigeria Divonis Hukuman Gantung 

"Uang donasi itu dibelikan asbes untuk memperbaiki rumahnya. Itu rumahnya tidak permanen karena lahan milik orang lain," ujar Widy.

Setelah proses pembangunan itu, Deni berencana menjual ayam untuk membeli HP. Ia mengatakan itu untuk memenuhi kebutuhan sekolah belajar secara daring.

"Saya mau jual ayam buat beli HP, soalnya ibu gak punya uang dan saya kepingin lanjut sekolah" katanya.

Sementara itu, ibu Deni, Munawaroh (52) hanya mengandalkan penghasilan dari berjualan pensil dan buku di dekat sekolah tempat belajar Deni. Biasanya per hari mendapatkan Rp10.000.

Baca Juga: Misteri Hewan Mati Tiba-tiba Usai Air Danau Berubah Ungu, Ilmuwan Ungkap Penyebab Fenomena Aneh Itu 

"Jangankan beli hape, buat makan aja cuma kebeli seliter beras sehari," ujar Munawaroh.

Karena itulah, Deni terpaksa ingin menjual ayam kesayangan yang sejak kecil ia rawat dan besarkan.

Widy mengatakan, pekan lalu Deni mendapat bantuan HP dan bantuan lainnya dari Sekolah Relawan. Selain itu, para relawan sedang mencari tanah untuk membangun rumah Deni.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler