Program Guru Penggerak , Nadiem Makarim: Jadi Syarat Menjadi Kepala Sekolah

- 12 Februari 2021, 20:32 WIB
Potret Mendikbud Nadiem Makarim.
Potret Mendikbud Nadiem Makarim. /Instagram.com/@nadiemmakarim

PR DEPOK - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, Program Guru Penggerak menjadi syarat bagi guru yang mau menjadi kepala sekolah.

"Ke depan, kalau mau punya karir sebagai kepala sekolah, tentu harus melewati Program Guru Penggerak, karena ini bukan cuma program penguatan, tapi juga kepemimpinan," kata Mendikbud Nadiem Makarim seperti dikutip Pikiranrakyat.Depok.com dari kemendikbud.go.id.

Guru Penggerak merupakan program yang dirancang untuk memberikan pembekalan kompetensi kepada para guru mulai dari jenjang PAUD ,TK, SD, SMP hingga SMA, guna menyiapkan kepala sekolah masa depan.

Baca Juga: Cara Mencairkan Bansos Rp1,2 Juta dari Kemensos, Berikut Syarat Dokumen dan Tahapannya

Karena itu, Para guru yang tergabung dalam Program Guru Penggerak memiliki kesempatan untuk menjadi kepala sekolah.

Untuk angkatan pertama, Program Guru Penggerak dibatasi hanya untuk 2.800 orang.

Meski demikian, Nadiem Makarim memastikan angkatan selanjutnya kuota program Guru Penggerak akan ditambah, seiring dengan tingginya minat para guru.

Baca Juga: Mulai Persiapkan Kontestasi Pilkada Jakarta 2024, PKB Siap Gaet Raffi Ahmad dan Agnes Monica untuk Cagub DKI

Lebih lanjut, Nadiem Makarim berharap dengan mengikuti Program Guru Penggerak para guru dapat mengubah pola pikir untuk selalu mengutamakan siswa dalam proses pembelajaran.

"Sebenarnya, melalui Program Guru Penggerak Kemendikbud bukannya mau mengajari menjadi guru. Semua guru yang baik tahu bahwa ada yang tidak beres dengan cara kita mengajar. Prosesnya ada yang salah. Padahal insting guru itu sudah benar. Jadi tugas Kemdikbud adalah memerdekakan insting itu," ujar Nadiem Makarim.

Salah seorang calon Guru Penggerak dari SMPN 9 Kota Sorong, Elis Franciska mengatakan bahwa ada begitu banyak manfaat yang diterima sebagai peserta pendidikan Guru Penggerak.

Baca Juga: Cara Dapat Bansos 2021 Rp1,2 Juta, Diperpanjang Kemensos hingga April 2021

Melalui Program Guru penggerak, ia menyadari selama mengajar yang menurutnya sudah benar ternyata 100 persen belum sesuai dengan filosofi mengajar Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara. “Ketika kami ikut program Guru Penggerak, kami jadi mau berubah,” ujar Franciska.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Iwan Syahril mengatakan Kota Sorong termasuk angkatan pertama dalam Program Guru Penggerak. Hingga saat ini, kata Iwan ada 15 guru dari berbagai sekolah di Kota Sorong sedang menjalani pembekalan kompetensi Guru Penggerak selama 9 bulan ke depan.

Baca Juga: KNPI Minta Kapolri Proses Dugaan Rasisme yang Dilakukan Abu Janda pada Natalius Pigai

"Tahun depan akan ada lagi. Jadi totalnya ada enam angkatan. Setelah enam angkatan nanti akan balik lagi ke kota yang sama. Tapi untuk tahun ini sudah (tutup), tahun depan ayo berlomba ikut," kata Iwan.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah