Kuota Internet Jadi Masalah Utama Saat PJJ, Nadiem Makarim: Dana BOS Boleh untuk Beli Pulsa

- 30 Juli 2020, 19:45 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim.
Mendikbud Nadiem Makarim. /Kemdikbud

PR DEPOK - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan kendala utama terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan selama masa pandemi COVID-19 adalah kuota internet.

"Jadi kami benar-benar mengidentifikasi beberapa permasalahan utama," ujar Menteri Nadiem dalam taklimat media setelah mengunjungi lima sekolah di Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 30 Juli 2020.

Ia mengatakan selama kunjungan tersebut, dirinya mendapat banyak pelajaran dan masukan. Dia dapat melihat dan mendengar secara langsung permasalahan yang diutarakan para guru dan kepala sekolah sehingga bisa mengerti dan mencoba menemukan solusi ke depannya.

Baca Juga: Tak Terima Keluarganya Dihina, Ahok Laporan Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik ke Polda Metro Jaya 

"Itu menjadi jauh lebih praktis untuk kami mengerti apa mungkin solusi-solusi ke depannya," kata Nadiem.

Saat mencoba menjaring permasalahan yang muncul selama pelaksanaan PJJ, ia menemukan bahwa kuota internet untuk dapat mengikuti PJJ daring merupakan salah satu masalah utama di lapangan.

"Jadi satu yang besar dan selalu kami dengar adalah terkait pembiayaan kuota. Ini yang memang menjadi beban ekonomi bagi banyak sekali orang tua murid," katanya seperti dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Untuk itu, Kemendikbud, katanya, memperbolehkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk dimanfaatkan membeli pulsa murid-murid dan guru yang terkendala secara ekonomi.

Baca Juga: Dua Terduga Pelaku Pencemaran Nama Baik Ahok Diamankan Polda Metro Jaya 

"Kami sudah memperbolehkan dana BOS itu digunakan untuk pulsanya murid-murid. Tapi mungkin ini perlu kita sosialisasikan lebih banyak dan mungkin akan kembali kami kaji sebagai masukan," katanya.

Kemudian, masalah berikutnya yang menurutnya menjadi persoalan utama guru dan siswa selama PJJ adalah terkait perlunya penyederhanaan dan fleksibilitas kurikulum sehingga tidak semua standar pencapaian harus terwujud.

"Enggak semua standar pencapaian harus terjadi, tetapi lebih mendalam, tapi lebih yang esensial saja. Jadi itu salah satu PR kami," katanya.

Baca Juga: Kematian Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri, Polisi Buka Kemungkinan Penyelidikan Kembali 

Selain itu, ia juga melihat bahwa peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi karena menjadi fasilitator utama dalam PJJ.

"Dan bukan cuma pelajaran jarak jauh, tapi juga setelah semua balik ke sekolah juga akan menjadi suatu sarana untuk maju kepada era digital bagi guru-guru dan bagi murid-murid juga. Jadi itu adalah satu hal yang kami pelajari. Itu merupakan suatu hal yang sangat penting," ucap Nadiem Makarim.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x