Studi Terbaru: Membiarkan Ikan Besar Mati di Laut Dapat Kurangi CO2

- 29 Oktober 2020, 11:24 WIB
Ilustrasi terumbu karang.
Ilustrasi terumbu karang. /Marcelokato/Pixabay

Oleh karena itu, mereka adalah penyerap karbon—yang ukurannya belum pernah diperkirakan sebelumnya.

Dia mengatakan fenomena alam ini—pompa karbon biru—semakin dan sangat terganggu oleh industri perikanan.

Para peneliti juga mengatakan fenomena tersebut tidak hanya diabaikan hingga saat ini, namun terjadi di daerah di mana penangkapan ikan tidak menguntungkan secara ekonomi: di Pasifik Tengah, Atlantik Selatan, dan Samudra Hindia Utara.

Baca Juga: Permudah Pantau Populasi, 1000 Ekor Komodo Telah Dipasang Chip oleh KLHK

"Kapal penangkap ikan terkadang pergi ke daerah yang sangat terpencil — dengan konsumsi bahan bakar yang sangat besar—meskipun ikan yang ditangkap di daerah ini tidak menguntungkan dan penangkapan ikan hanya dapat dilakukan berkat subsidi," ucap Mariani.

Bagi peneliti studi ini, data terbaru ini sangat mendukung penangkapan ikan yang lebih bermanfaat.

"Penghancuran pompa karbon biru yang diwakili oleh ikan besar menunjukkan tindakan perlindungan dan pengelolaan baru harus dilakukan, sehingga lebih banyak ikan besar dapat tetap menjadi penyerap karbon dan tidak lagi menjadi sumber CO2 tambahan," kata Mariani.

Baca Juga: Dianggap Serangan Radikal Tak Berdasar, Prancis Desak Negara Arab Hentikan Seruan Boikot Produknya

"Dan dengan melakukan itu kita semakin mengurangi emisi CO2 dengan membakar lebih sedikit bahan bakar," ujarnya.

"Kita perlu cara memancing lebih baik," tutur Prof Mouillot.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x