Penemuan Terbaru, Alat Tes Virus Corona Bisa Deteksi Hanya 10 Detik

2 April 2020, 14:39 WIB
REKTOR Universitas Syiah Kuala, Pof Samsul Rizal meninjau ruangan yang diperuntukan sebagai tempat tes COVID-19 di Laboratorium Infeksi Fakultas Kedokteran Unsyiah, Banda Aceh.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Upaya untuk mendeteksi virus corona hingga kini terus dilakukan terutama di Indonesia, salah satunya dengan rapid test.

Rapid test ini bukan pertama kalinya dilakukan di Indonesia, namun di luar negeri pun sudah menerapkan metode ini.

Selain itu, baru-baru ini telah ditemukan metode baru untuk bisa mendeteksi virus corona dengan menggunakan kecanggihan teknologi.

Sebuah metode dengan alat baru pendeteksi virus corona berbasis teknologi tinggi artificial intelligence (AI), yang bisa dilakukan tanpa tes darah dan swab.

Baca Juga: Gerai IKEA di London Mendadak Disulap Jadi Pusat Uji Tes Virus Corona 

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, Praktisi teknologi artificial intelligence, Karim Taslim di Jakarta, pada Kamis, mengatakan saat ini telah berkembang metode baru berbasis teknologi untuk mendeteksi seseorang positif terinfeksi virus corona yang tak kalah akurat dengan tes darah atau swab.

“Dengan AI solution telah berhasil dikembangkan alat yang membantu analisis tes corona dan telah digunakan di Wuhan, Tiongkok, dengan tingkat keberhasilan yang tinggi,” ujarnya.

Selama ini, kelangkaan tes virus corona tak hanya terjadi di Indonesia, namun di berbagai negara lain pun mengalami hal yang sama.

Diketahui sebelumnya, untuk tes corona dengan metode tes swab akan membutuhkan berhari-hari karena harus melalui uji laboratorium untuk mengetahui hasilnya.

Baca Juga: Minta Alat Rapid Test ke Anies Baswedan, Wakil Wali Kota Depok: Bukan untuk Cari Panggung 

Maka dari itu Komisi Kesehatan Hubei di Tiongkok, tidak lagi mengandalkan tes darah untuk mendeteksi virus corona yang hasilnya memakan waktu berhari-hari.

Saat ini, mereka menggunakan CT (computed tomography) scan untuk melihat secara langsung organ pasien yang diduga terjangkit virus corona.

Lebih lanjut Karim menjelaskan, alat baru berbasis AI ini bisa diterapkan di Indonesia karena dapat dipasangkan ke CT scan yang umumnya sudah dimiliki semua RSUD di seluruh Indonesia.

Menurutnya, kecepatan mendeteksi virus corona hanya membutuhkan waktu dalam 10 detik.

Baca Juga: Belum Berstatus PSBB, Depok Belum Berlakukan Pembatasan Transportasi 

Alat ini diproduksi dengan nama pasar Axial AI (uAI Discover PNA) yang dikembangkan oleh Shanghai Research Center for Brain Science and Brain-inspired Intelligence bersama China Academic of Sciences, Neurobionix, dan Skymind Laboratory of Neurobionix Research.

Karim mengatakan, sistem ini secara luas telah digunakan di seluruh Wuhan, Hubei dan provinsi lain di Tiongkok.

Bahkan rumah sakit khusus virus corona di Wuhan yakni Huo Shen Shan dan Lei Shen Shan Hospital telah menggunakan alat ini dengan tingkat kesuksesan yang tinggi.

Selain itu, alat ini dalam waktu singkat bisa memberikan kesimpulan apakah kondisi pasien membaik atau memburuk.

Hal itu memungkinkan pasien mendapat penanganan lebih dini dan konsisten.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler