Ramai Dipakai saat WFH, Aplikasi Zoom Bisa Curi Data Pengguna

- 3 April 2020, 06:15 WIB
ILUSTRASI aplikasi video call, Zoom.*
ILUSTRASI aplikasi video call, Zoom.* /Reuters/

PIKIRAN RAKYAT - Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan Work From Home (WFH) di tengah pandemi virus corona, kini penduduk Indonesia mencari cara untuk tetap bisa bersosialisasi.

Berbagai aplikasi video conference dipilih sebagai cara untuk melakukan belajar online, rapat secara online terkait pekerjaan, hingga berkomunikasi dengan teman-temannya.

Salah satunya adalah aplikasi Zoom. Aplikasi rapat online yang berbasis video call ini sedang mengalami peningkatan pengguna.

Selain digunakan untuk karyawan, hampir semua orang yang berada di jenjang sekolah dan kuliah kini menggunakan aplikasi tersebut untuk mengikuti kelas online.

Baca Juga: Kini Pembelian Masker di Depok Harus Sertakan Surat dari RT/RW 

Tapi ternyata, aplikasi yang tengah naik daun ini berpotensi menjadi target peretasan oleh hacker, menurut ahli keamanan.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari situs techcrunch.com, mantan peretas NSA dan sekarang menjadi peneliti keamanan utama di Jamf, Patrick Wardle mengatakan bahwa aplikasi Zoom ini memiliki kelemahan.

Menurut Wardle, setidaknya ada dua masalah kerentanan yang ditemukan pada Zoom, khususnya saat digunakan di komputer milik Apple.

Dia menyebut, kerentanan ini merupakan yang terbaru setelah ada beberapa kekhawatiran dari peneliti keamanan sebelumnya.

Baca Juga: Bantu Temukan Vaksin Virus Corona #DiRumahAja dengan Bermain Foldit 

Pada perangkat macOS, Zoom dituding bisa memasukkan hacker yang dapat mengakses akun penggunanya. Bahkan mereka bisa mengakses mikrofon dan kamera secara jarak jauh.

"Kami telah berhasil mengungkap dua masalah keamanan yang mempengaruhi aplikasi Zoom di macOS. Rekam jejak privasi dan keamanan Zoom harusnya bisa menjadi perhatian semua orang," ujar Wardle.

Menurutnya, kelemahan yang pertama adalah hacker atau malware bisa dengan mudah mengontrol Zoom dari jarak jauh.

Sedangkan kelemahan kedua adalah membuka akses bagi hacker untuk memasukkan kode berbahaya sehingga orang lain bisa mengendalikan webcam dan mikrofon.

Baca Juga: Ngotot Gelar Resepsi Pernikahan, Jabatan Kapolsek Kembangan Dicopot 

"Zoom memiliki kemampuan yang memungkinkan orang lain memasukkan kode berbahaya. Ini akan membuat siapa saja bisa merekam rapat penting yang berlangsung di Zoom atau merekam suara percakapan rapat, tanpa harus meminta izin pengguna," ujar Wardle.

Hingga kini dari pihak Zoom belum menanggapi atas isu tersebut dan pihaknya juga belum memberikan perbaikan.

"Jika Anda peduli dengan keamanan dan privasi Anda, mungkin berhenti menggunakan Zoom," kata Wardle.

Sementara itu, dilansir dari Reuters, SpaceX telah memberi tahu karyawannya bahwa semua akses Zoom telah dinonaktifkan.

Baca Juga: Simak Mekanisme PLN Gratiskan Listrik 450 VA yang Dijanjikan Jokowi 

"Kami memahami bahwa banyak dari kita menggunakan aplikasi ini untuk konferensi dan dukungan pertemuan secara online," kata SpaceX dalam pesan email pada 28 maret 2020.

Lebih lanjut SpaceX menyarankan untuk menggunakan email, teks, atau telepon sebagai alat komunikasi alternatif.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS Tech Crunch


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x