Pendapatan baru kemudian digunakan untuk membayar investor asli pengembalian mereka, ditandai sebagai keuntungan dari transaksi yang sah.
Skema Ponzi mengandalkan aliran investasi baru yang konstan untuk terus memberikan pengembalian kepada investor yang lebih tua.
Namun ketika aliran investasi tersebut habis, skema berantakan dan terurai. Melansir laman Time, Skema Ponzi memiliki beberapa karakteristik umum.
Visibilitas dan popularitas tinggi dari investasi ini yang terlihat menguntungkan membuatnya tampak sah.
Banyak perencana Ponzi juga tampak sangat selektif dalam menentukan siapa yang diizinkan untuk berinvestasi dengan mereka.
Baca Juga: Invasi Rusia Memanas, Joe Biden Tegaskan Ukraina Tidak Akan Pernah Jatuh ke Tangan Putin
Tema umum di antara korban Skema Ponzi adalah “kegembiraan yang tidak rasional”, sebuah istilah yang dipopulerkan oleh mantan Ketua Federal Reserve Alan Greenspan.
Istilah tersebut merupakan gambaran di mana orang-orang mengamati orang lain menghasilkan keuntungan besar dari investasi dan menyimpulkan bahwa investasi tersebut aman.
Hal itu terjadi bahkan ketika tidak ada alasan mendasar untuk melakukannya dan mendukung kesimpulan tersebut.***