Cek Fakta: Novel The Eyes of Darkness Terbitan 1981 Prediksi Kemunculan Virus Corona di Wuhan

20 Maret 2020, 15:46 WIB
Novel The Eyes of Darkness /South China Morning Post

PIKIRAN RAKYAT – Sebuah karya sastra berupa novel yang diterbitkan pada tahun 1981 silam disebut-sebut telah memprediksi kemunculan wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Buku tersebut berjudul The Eyes of Darkness yang dibuat oleh penulis bernama Dean Koontz.

Dalam buku tersebut juga memuat nama Kota Wuhan yang diduga sebagai tempat mula wabah penyakit ditemukan.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pemprov Jabar Keluarkan Kebijakan ASN Kerja Fleksibel

Temuan buku yang dikaitkan dengan epidemi virus corona pertama diungkap oleh sebuah artikel.

Artikel tersebut menjelaskan pada halaman 181 novel The Eyes of Darkness menyebut kemunculan sebuah virus yang berasal dari Kota Wuhan.

Namun virus dalam novel tersebut bernama Wuhan-400 yang dibuat oleh seorang ilmuwan Tiongkok bernama Li Chen.

Baca Juga: Antisipasi Meluasnya Virus Corona, Bank Indonesia Terapkan Karantina Uang Rupiah Sebelum Diedarkan ke Masyarakat

Virus Wuhan-400 sengaja dibuat sebagai senjata biologis yang paling mematikan selama satu dekad.

Virus Wuhan-400 akan berkembang biak dalam tubuh manusia tetap tidak akan dapat bertahan lama jika berada di luar tubuh.

Dalam halaman lainnya disebutkan virus Wuhan-400 akan menjadi wabah penyakit yang berasal dari Lab Biologi di Kota Wuhan.

Baca Juga: Jabar Lakukan Pergeseran Anggaran untuk Beli Peralatan Tes Virus Corona

Virus Wuhan-400 diklaim tidak akan berlangsung lama namun akan muncul kembali 10 tahun kemudian dan setelah itu akan benar-benar lenyap.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), informasi mengenai temuan novel The Eyes of Darkness yang memprediksi kemunculan COVID-19 sebagai senjata bilogis dari Kota Wuhan adalah klaim yang salah.

Novel The Eyes of Darkness dengan virus corona hanya memiliki satu kesamaan yakni Kota Wuhan yang disebut sebagai tempat pertama ditemukannya sebuah virus meskipun dalam novel tersebut dinamai Wuhan-400 bukan COVID-19.

Baca Juga: Bupati Bandung Ungkap Kesiapan Rumah Sakit Hadapi Perkembangan Pasien Infeksi Virus Corona

Keterangan lain seperti periode inkubasi, tingkat kematian dan lainnya sangat berbeda dengan pandemi virus corona yang kini melanda dunia.

Faktanya dalam edisi pertama novel The Eyes of Darkness senjata bilologis bernama Gorki-400 dan diciptakan oleh ilmuwan asal Rusia.

Namun setelah diterbitkan kembali pada tahun 1989 oleh penulis dengan nama samaran Dean Koontz nama senjata biologis tersebut diubah menjadi Wuhan-400.

Baca Juga: Jabar Siapkan 34 Rumah Sakit Untuk Tangani Pasien Virus Corona

Tahun terbit remake novel tersebut bersamaan dengan berakhirnya perang dingin dan keruntuhan Uni Soviet.

Perubahan nama senjata bilogis murni karena cut and paste.

Media Tiongkok South China Morning Post telah meminta pihak penerbit novel tersebut namun penerbit hingga kini tidak memberikan konfirmasi apapun.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Kedokteran UI Percepat Kelulusan Mahasiswanya, Simak Faktanya

Maka klaim virus corona yang dibuat sebagai senjata biologis di Laboratorium Kota Wuhan hanya merupakan sebuah teori konspirasi yang telah dibantah kebenarannya oleh ilmuwan Tiongkok dan beberapa negara lain.

Novel The Eyes of Darkness menyebut virus Wuhan-400 memiliki tingkat kematian yang mencapai 100 persen sedangkan menurut organisasi verifikasi fakta di Amerika Serikat menyebut virus corona memiliki tingkat kematian sebesar 2 persen.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mafindo

Tags

Terkini

Terpopuler