Virus Corona Dikabarkan Bisa Menular dari Sarung Tangan Petugas Rapid Test, Simak Faktanya

2 Juni 2020, 18:57 WIB
Rapid test di Cimahi.* /RIRIN NUR FEBRIANI/PR/

PR DEPOK - Beredar pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp yang mengklaim bahwa sarung tangan petugas medis yang melakukan rapid test tidak pernah diganti.

Disebutkan pula dalam pesan tersebut, bahwa sarung tangan petugas berbahaya lantaran bisa menularkan virus corona atau Covid-19 dari pasien sebelumnya.

Namun setelah ditelusuri, ternyata informasi tersebut adalah hoaks. Berikut narasi yang beredar dalam pesan berantai itu.

Baca Juga: Goa Aborigin Berusia 46.000 Tahun Dihancurkan, Perusahaan Tambang Ini Minta Maaf 

"Info tentang Rapid Test Massal atau perkelompok. Mohon menjadi perhatian bagi diri kita sendiri maupun keluarga dan kolega anda/panjenengan semua.

"Bila tiba-tiba Anda/panjenengan terjebak dalam operasi rapid test dadakan dan tiba-tiba datang petugas yang mengharuskan mengikuti rapid test, maka perlu diperhatikan sarung tangan petugas. Kalau sarung tangan yang dipakai hanya itu-itu saja (satu) yang dipakai, tanpa ganti ganti," tulis narasi yang beredar.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Mafindo pada Selasa, 2 Juni 2020, faktanya, menurut Dinas Kesehatan Kota Semarang, para petugas rapid test atau swab test selalu mengganti sarung tangan setiap kali ganti pasien.

Baca Juga: Tirukan Adegan Pembunuhan George Floyd, 3 Orang Diamankan Polisi dengan Dugaan Kejahatan Rasial 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menegaskan bahwa narasi tersebut tidak sesuai dengan fakta.

Abdul menjelaskan bahwa kegiatan swab atau rapid test dipastikan selalu mematuhi standar operasional prosedur (SOP) dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

"Jadi masyarakat tidak perlu resah atau khawatir dengan isu penularan Covid-19 melalui sarung tangan petugas seperti yang diberitakan dalam pesan hoaks tersebut,” ujar Abdul.

Lebih lanjut, Abdul menuturkan, bahwa setiap pasien yang diperiksa oleh tim penjaringan lapangan saat tes massal juga diwajibkan memenuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Hampir Dinyatakan Bebas oleh UNICEF, Kongo Kembali Dihantui Wabah Ebola Jenis Baru 

Salah satu protokol yang wajib dilakukan adalah dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah melalukan tes.

“Demikian juga untuk pasien, yang diharuskan cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer setelah mendapatkan pelayanan sehingga tidak terjadi penularan virus,” katanya.

Di sejumlah daerah di Indonesia, pemerintah terus memperluas sasaran rapid test, hal tersebut dilakukan untuk menekan jumlah penyebaran virus corona.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler