Cek Fakta: Salat Berjarak yang Diimbau Pemerintah Dikabarkan Ikuti Rezim Komunis Tiongkok

8 Juli 2020, 14:13 WIB
SUASANA jelang salat Jumat.* /ANTARA/

PR DEPOK - Beredar unggahan foto di media sosial Facebook yang memperlihatkan orang-orang tengah bersujud layaknya ibadah salat dengan menjaga jarak.

Unggahan foto itu juga mengklaim bahwa aturan menjaga jarak saat beribadah terutama salat sebagai aturan dari rezim komunis Tiongkok.

Foto tersebut dibagikan oleh akun Facebook Roni Situmaeng yang diunggah pada Senin, 29 Juni 2020 dengan menuliskan narasi sebagai berikut.

Baca Juga: Pengemudi Ojol Diizinkan Kembali Bawa Penumpang, Wali Kota Depok Angkat Bicara

"TAHUKAH KALIAN SEMUA WHAI UMAT ISLAM. INILAH CARA REZIM BERBASIS PKI DAN ANTEK CHINA KOMUNIS TIONGKOK MERUSAK IBADAH UMAT ISLAM YANG SESUNGGUHNYA. SADARLAH KALIAN MULAI SEKARANG SHOF SHOLAT KITA RAPATKAN KEMBALI, JANGAN LAGI IKUTI ATURAN KOMUNIS??," tulis narasi tersebut.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam situsnya melaporkan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com Rabu, 8 Juli 2020 bahwa foto yang diklaim akun Facebook Roni Situmaeng adalah salah.

Fakta sebenarnya adalah salat berjarak merupakan imbaun protokol kesehatan yakni social distancing.

Baca Juga: WHO Siapkan Pedoman Penularan Covid-19 Terbaru yang Terbit dalam Waktu Dekat

Protokol kesehatan itu juga telah diterapkan di berbagai negara di dunia yang mayoritas berpenduduk Islam serta sudah sesuai kaidah Fikih Islam.

Menurut laporan Saudi Press Agency, hal tersebut pun dilakukan di Arab Saudi, di sejumlah masjid yang dimulai pada 31 Mei 2020.

Selama pandemi virus corona, Pemerintah Arab telah menerapkan salat fardhu serta tarawih dengan menerapkan aturan jaga jarak di Masjidil Haram pada bulan suci Ramadhan 1441 H.

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Diharapkan Selesai pada Pertengahan 2021

Saf salat terlihat renggang tidak rapat seperti biasanya.

Sementara itu, yang diperbolehkan masuk pun hanya para staf dan imam dengan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang ketat.

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan pandemi virus corona.

Baca Juga: Libatkan dalam Kerukunan Umat Beragama, DPR Khawatirkan Dwifungsi TNI-Polri Kembali Muncul

Cara yang dilakukan di masjid di Arab Saudi pun sebelumnya sudah dilakukan di sejumlah masjid di berbagai negara lainnya.

Alasan tersebut diterapkan hanya untuk menerapkan social distancing demi mencegah penyebaran pandemi tersebut.

Dengan penjelasan di atas, maka klaim yang diunggah akun Facebook Roni Situmaeng yang menyebutkan salat berjarak merupakan rezim komunis Tiongkok adalah salah dan masuk kategori disinformasi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler