Cek Fakta: Inggris Turunkan Status Covid-19 karena Dapat Disembuhkan dengan Parasetamol, Simak Faktanya

- 13 April 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Tumisu/Pixabay

PR DEPOK – Beredar sebuah pesan di aplikasi Whatsapp yang menyatakan bahwa pemerintah Inggris telah menurunkan status Covid-19.

Dalam pesan tersebut disebutkan, bahwa pemerintah Inggris pada awalnya menetapkan status Covid-19 sebagai penyakit menular yang parah.

Namun, akhirnya pemerintah Inggris menurunkan status Covid-19 menjadi penyakit menular biasa karena Covid-19 dapat disembuhkan dengan parasetamol.

Baca Juga: Ngabalin Klaim Reshuffle Kabinet Dilakukan Pekan Ini, Refly Harun: Artinya Jokowi Gagal Pilih Orang Terbaik

Selain itu, dalam pesan tersebut juga menyatakan, bahwa pandemi Covid-19 segera berakhir.

Berikut potongan isi pesan yang beredar di aplikasi Whatsapp tersebut.

Covid-19 berakhir

File Covid-19 di Inggris Segera berakhir…

Klasifikasi UK Povid berubah dari penyakit menular yang parah menjadi penyakit menular biasa… Permainan berakhir

https://www.gov.uk/guidance/high-consequence-infectious-diseases-hcid

Pemerintah Inggris menyatakan bahwa penyakit Corona adalah virus yang umum, dan hanya orang yang memiliki masalah lain yang takut akan penyakit itu.

Dan itu bisa dilawan dengan pil Parasetamol.”

Baca Juga: Ma'ruf Amin Disebut 'Ban Serep' karena Kinerjanya, Ferdinand: Ambil Peran Sendiri agar Lebih Terasa Ada Wapres

Namun, benarkah pemerintah Inggris telah menurunkan status Covid-19 menjadi penyakit menular biasa karena Covid-19 dapat disembuhkan dengan parasetamol?

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Turn Back Hoax, berdasarkan hasil penelusuran, narasi dalam pesan tersebut tidaklah benar.

Setelah ditelusuri, pemerintah Inggris memang pernah menurunkan status Covid-19 dari penyakit menular konsekuensi tinggi (High Consequences Infectious Disease atau HCID).

Baca Juga: Cek Fakta: Tol Japek II Elevated Ganti Nama Jadi Sheikh Mohammed bin Zayed karena Telah dijual? Simak Faktanya

Namun, penurunan status tersebut dilakukan pemerintah Inggris pada Maret 2020, karena Covid-19 tidak lagi masuk ke dalam kategori HCID.

Keputusan penurunan tersebut diambil, karena pemerintah Inggris menganggap Covid-19 sudah dapat lebih dipahami dan telah banyak dilakukan uji klinis yang memadai di Inggris.

Selain itu, kondisi meningkatnya kesadaran klinis masyarakat Inggris terhadap Covid-19 juga menjadi salah satu faktor penurunan status Covid-19 di Inggris.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 13 April 2021: 44.075 Positif, 41.653 Sembuh, 856 Meninggal Dunia

Meski begitu, saat ini angka Covid-19 di Inggris masih tergolong tinggi.

Tingginya kasus Covid-19 di Inggris juga diperkuat dengan masuknya Inggris ke dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia.

Melansir dari WHO, Inggris menempati posisi ke enam dengan total kasus terkonfirmasi sebanyak 4.368.049 dan total kematian sebanyak 127.080 per 11 April 2021.

Baca Juga: Kutip Alquran Surat An Nur, Joe Biden Sambut Ramadhan: Salam Hangat dan Harapan Terbaik Kami bagi Muslim Dunia

Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan, bahwa Covid-19 merupakan ancaman kesehatan manusia yang serius.

Berdasarkan penelusuran dan penjelasan tersebut, maka pesan di aplikasi Whatsapp yang mengklaim pemerintah Inggris telah menurunkan status Covid-19 menjadi penyakit menular biasa karena Covid-19 dapat disembuhkan dengan parasetamol, merupakan hoaks karena tidak sesuai fakta dan masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x