Network
PR DEPOK - Beredar kabar yang mengklaim adanya drone yang dikirimkan ke rumah ulama untuk semprotkan virus mematikan.
Klaim tersebut datang dari pesan berantai yang beredar di aplikasi Whatsapp dengan narasi sebagai berikut.
"AKHIRNYA DRONE YG DIKIRIM UTK MENDATANGI RUMAH2 ULAMA/KYAI YG DIMADURA ADA YG TERTANGKAP WARGA... DAN ITU ADA ALAT PENYEMPROTNYA....KALAU SDH BEGINI MAU DIAPAIN... DILAPORKAN KE APARAT JUGA AKAN SIA2... HAL INI HRS DICARI APA TUJUAN DARI DRONE TERSEBUT.
Baca Juga: Kacang Hijau Memiliki Lima Manfaat Ini bagi Kesehatan Tubuh
Mohon di instruksikan kepada seluruh ponpes untuk menyiapkan senapan angin untuk menembak drone yang berkeliling pondok malam ini
Ini testimoni orang Madura, pondok pesantren dan rumah para kyai di kelilingi drone yang menyemprotkan cairan sehingga meninggal dunia, hal yang sama terjadi di ponpes Gontor dan Putri Mantingan".
Jabar Saber Hoaks melaporkan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang salah.
Faktanya Amrin Hidayat selaku Kepala Dinas dan Informatika Kabupaten Sampang, menegaskan bahwa informasi atau klaim tersebut merupakan hoaks atau tidak benar.
Baca Juga: Mulai dari BTS hingga IU, 9 Musik Video Kpop Ini Ternyata Terisnpirasi dari Karya Sastra
"Menyikapi berita yang beredar perihal drone yang digunakan untuk menyebarluaskan virus dengan ini saya nyatakan berita tersebut adalah tidak benar atau hoax," ujar Amrin Hidayat.
Amrin Hidayat juga meminta agar masyarakat tidak mudah dalam mempercayai sebuah informasi yang beredar di media sosial.
Terlebih informasi yang beredar tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.
Namun sampai saat ini belum diketahui motif dan tujuan dari adanya informasi dan klaim drone tersebut.
Baca Juga: 7 Kriteria Karyawan yang Akan Jadi Penerima BSU 2021 atau BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021
Serta hanya tersebar isu mengapa ada aktivitas drone di tengah malam yang akhirnya menimbulkan persepsi-persepsi yang tidak berdasar di tengah masyarakat.
Dengan begitu, kabar yang mengklaim adanya drone yang dikirimkan ke rumah ulama untuk semprotkan virus mematikan, adalah hoaks dengan kategori misleading content.***
