Cek Fakta: Beredar Kabar Klorokuin Fosfat Dapat Sembuhkan Pasien Virus Corona, Simak Faktanya

- 21 Maret 2020, 15:33 WIB
Hydroxychloroquine merupakan obat yang dibuat untuk menyembuhkan penyakit malaria
Hydroxychloroquine merupakan obat yang dibuat untuk menyembuhkan penyakit malaria /Mafindo

PIKIRAN RAKYAT - Ditengah penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia, sejumlah informasi sempat beredar di media sosial cara pencegahan agar tidak tertular pandemi yang diduga berasal dari salah satu pasar di Kota Wuhan, Tiongkok tersebut.

Belum lama ini, beredar sebuah artikel yang mengklaim bahwa mengonsumsi obat anti malaria Chloroquine Phosphate atau Klorokuin Fosfat dapat menyembuhkan pasien virus corona.

Artikel atau informasi tersebut tentu saja menimbulkan pertanyaan dikalangan masyarakat serta akademisi.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Air Wudhu Dapat Membunuh Penyebaran Virus Corona, Simak Faktanya

Nyatanya, dengan mengonsumsi obat tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.

Informasi tersebut diperkuat dengan riset yang menunjukan ada ‘kemanjuran’ dalam mengobati COVID-19.

Pasalnya, penelitian soal efektivitas klorokuin untuk mengobati pasien virus corona di jurnal PubMed tersebut masih sebatas hipotesis awal.

Baca Juga: Tujuh Kecamatan di Kabupaten Bandung Tergenang Banjir

Risetnya pun masih berlangsung hingga saat ini.

Berdasarkan penelusuran tim Jabar Saber Hoaks yang dikutip Pikiranrakyat-depok.com, Janet Diaz yang merupakan kepala perawatan klinis dalam Program Emergensi WHO membantah bukti bahwa klorokuin dapat menyembuhkan pasien COVID-19.

Penjelasan disampaikan pada beberapa waktu lalu dalam sebuah konprensi pers.

Baca Juga: Setelah Jalani Rapid Test, Putri Tjahjo Kumolo dan Kedua Anaknya 'Jaga Jarak' dengan Detri Warmanto

“Untuk saat ini tidak ada bukti bahwa klorokuin itu menjadi salah satu obat untuk pasien COVID-19 yang efektif.” terangnya.

Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukannya vaksin atau obat antivirus yang lebih spesifik untuk mencegah atau mengobati virus corona.

Hal senada di sampaikan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui Sekretaris Satuan Gagasan COVID-19, Dyah Agustina Waluyo mengatakan hingga saat ini belum ada obat khusus untuk mengobati pasien yang positif pandemi ini.

Baca Juga: Atta Halilintar Bantu Para Pejuang Nafkah Lawan Virus Corona

“Jadi semua diobati sesuai dengan gejalanya. Kalau demam diberikan obat demam, pilek batuk diberikan obat batuk, kemudian kalau sampai gagal nafas ya pakai ventilator,” jelas Dyah Agustina Waluyo.

Ia menegaskan, 90 persen kasus virus tersebut bersifat ringan.

Untuk mencegah penularan virus ini, pihaknya meminta masyarakat untuk benar-benar menerapkan isolasi secara mandiri di rumahnya masing-masing atau melakukan social distancing sesuai dengan arahan dari Pemerintah Pusat.

Baca Juga: Lee Chi Hoon Meninggal Dunia, Sempat Diduga karena Virus Corona

Untuk itu, tim Jabar Saber Hoaks dalam unggahan di Instagram @jabarsaberhoaks, terkait klaim mengonsumsi obat anti malaria Chloroquine Phosphate atau Klorokuin Fosfat dapat menyembuhkan pasien virus corona mengatakan bahwa informasi tersebut adalah salah atau hoaks.

Berdasarkan pernyataan terbaru per Senin, 23 Maret 2020, Kemenkominfo resmi mencabut status hoaks pada artikel ini. Kominfo mencabut status disinformasi pada artikel obat Klorokuin Fosfat yang dapat menyembuhkan pasien virus corona.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

CHLOROQUINE BISA JADI OBAT CORONA . [MISLEADING CONTENT] Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Internet dan media sosial diramaikan dengan kabar yang mengklaim obat antimalaria chloroquine phosphate atau klorokuin fosfat dapat menyembuhkan pasien virus corona. Informasi tersebut diperkuat dengan riset yang menunjukkan ada "kemanjuran" dalam mengobati COVID-19. . [CEK FAKTA] Kabar yang juga beredar dalam pesan suara WhatsApp di Nigeria itu, ternyata tidak benar. Pasalnya, penelitian soal efektivitas klorokuin untuk mengobati pasien COVID-19 di jurnal PubMed tersebut masih sebatas hipotesis awal. Risetnya pun masih berlangsung hingga sekarang. Janet Diaz, kepala perawatan klinis dalam Program Emergensi WHO, sudah pernah membantah klorokuin memiliki bukti untuk menyembuhkan pasien COVID-19. Bantahan ini disampaikan dalam konferensi pers pada 20 Februari 2020 lalu. “Untuk klorokuin, tidak ada bukti bahwa itu adalah pengobatan (COVID-19) yang efektif saat ini,” katanya, seperti dikutip AFP. Ia juga menegaskan, bahwa sampai saat ini belum ada vaksin atau obat antivirus spesifik untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Sementara itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menepis obat malaria Chloroquine Phosphate bisa menjadi obat virus novel corona (Covid-19). Belum ada obat yang bisa menyembuhkan infeksi virus itu. Sekretaris Satgas Covid-19 PB IDI Dyah Agustina Waluyo mengatakan, hingga saat ini juga belum ada obat khusus untuk mengobati pasien yang terjangkit virus ini. "Jadi semua diobati sesuai gejala. Kalau demam diberikan obat demam, pilek batuk diberikan obat pilek dan batuk, kemudian kalau sampai gagal napas ya pakai ventilator," katanya, ditulis Selasa (17/3). Kendati demikian, ia menegaskan, 90 persen kasus virus ini bersifat ringan. Untuk mencegah penularan virus ini, IDI mendorong masyarakat benar-benar menerapkan isolasi di rumah atau social distancing sesuai anjuran pemerintah. . [REFERENSI] https://bit.ly/2wjYXoT https://bit.ly/2x3Q1Ec https://bit.ly/3b5Edjn

A post shared by Jabar Saber Hoaks (@jabarsaberhoaks) on

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: JABAR SABER HOAKS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x