Cek Fakta: Hoaks Kabar Tiongkok Kirimkan Baju Bekas Pasien Virus Corona

- 2 April 2020, 12:21 WIB
BAJU bekas pasien virus corona di Tiongkok yang dikirimkan ke banyak negara.*
BAJU bekas pasien virus corona di Tiongkok yang dikirimkan ke banyak negara.* /Kominfo/

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona masih menjadi perhatian publik di seluruh dunia.

Sejak kemunculannya di Tiongkok, kasus kematian pun terus melonjak. Bahkan, virus tersebut kini telah menyebar ke berbagai negara, lebih dari 199 negara.

Hal tersebut membuat negara di luar daratan Tiongkok termasuk Indonesia harus lebih waspada.

Masih berhubungan dengan Tiongkok, baru-baru ini beredar sebuah unggahan video pendek yang berisi foto pakaian dalam puluhan kantong plastik viral di media sosial Twitter.

Baca Juga: NASA dan ESA Berhasil Temukan Black Hole 'Pembunuh Kosmik' 

Video pendek yang berisi foto pakaian tersebut diunggah oleh salah satu akun twitter pada Senin, 30 Maret 2020 yang memiliki durasi 1 menit 18 detik.

Sejak artikel ini dimuat, video tersebut sudah mendapatkan 1.300 likes dan ditonton hingga 30 ribu kali.

Berikut narasi yang ditulis dalam keterangan video yang diunggah tersebut.

Yaa Allah, Tiongkok memang bener jahat, mengirim baju, bundle pakaian bekas dipakai orang yang sudah mati akibat virus. Jangan beli apa pun barang dari Tiongkok," tulisnya.

Baca Juga: Apakah Masker Kain Efektif Cegah Virus Corona? Simak Penjelasannya 

Pakaian dalam kantong-kantong itu diklaim sebagai pakaian bekas dari pasien yang positif terinfeksi virus corona di Tiongkok yang sudah meninggal.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melalui situs resminya yang dikutip Pikiranrakyat-depok.com, menyebutkan bahwa informasi yang mengklaim Tiongkok telah mengirimkan baju bekas, merupakan informasi yang salah atau hoaks.

Foto pakaian dalam kantong plastik tersebut ditemukan pertama kali di internet pada 5 September 2010, jauh sebelum mewabahnya virus corona sejak Desember 2019 lalu.

Foto tersebut sering dipakai untuk menjadi ilustrasi oleh perusahaan-perusahaan penyedia pakaian bekas.

Baca Juga: Ikuti Mayoritas Bursa Asia Imbas Corona, Sesi I IHSG dan Rupiah Kembali Dibuka Melemah 

Salah satunya oleh situs Department Store Liquidations, perusahaan tersebut merupakan penyedia pakaian bekas yang berpusat di Amerika Serikat.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka menyediakan berbagai jenis pakaian bekas mulai dari kaos, kemeja, celana, rok, hingga gaun.

Sementara itu, dikutip dari Huffpost, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa virus corona biasanya tersebar melalui tetesan atau droplet.

Meskipun, CDC mencatat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan sebuah benda, termasuk pakaian.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Pemilik E-KTP Diberi Kompensasi Rp 1 Juta 

Tetapi, menurut spesialis kesehatan masyarakat Carol Winner, pakaian dapat menahan droplet.

Keterangan lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa menerima paket dari Tiongkok tidak akan membuat seseorang tertular virus corona.

Berdasarkan analisa WHO, virus corona tidak akan bertahan lama pada benda seperti paket.

Dari semua keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa narasi dalam keterangan video tersebut, yang mengklaim pakaian bekas dari pasien virus corona di Tiongkok merupakan informasi hoaks.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x