Network
PR DEPOK – Kasus penembakan Brigadir J atau Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat ramai disoroti masyarakat Indonesia.
Sejak bulan Juli 2022, kasus penembakan Brigadir J masih menjadi misteri sehingga muncul berbagai spekulasi.
Sebelum kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan sejumlah perwira polisi dan jajaran dibawahnya terkuak satu per satu, banyak isu beredar di media sosial.
Salah satunya, klaim adanya percakapan terakhir sebelum penembakan Brigadir J yang beredar di TikTok.
Dalam video yang diunggah di Tiktok, pemilik akun mengklaimnya sebagai rekaman suara terakhir sebelum penembakan Brigadir J.
Video tersebut pun viral dengan lebih dari 32 juta kali ditonton dan disukai lebih dari 1 juta pengguna.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Percakapan terakhir sebelum penembakan. Bagaimana kalau kalian yang ada diposisi ini? #km50apakabar? #brigadirj #ferdisambp #bharadae #polri”
Apakah unggahan tersebut benar merupakan rekaman percakapan terakhir menjelang penembakan Brigadir J?
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Jumat, 12 Agustus 2022, rekaman suara yang viral di TikTok itu bukan rekaman suara terakhir sebelum peristiwa penembakan Brigadir J.
Baca Juga: 27 Ide Lomba 17 Agustus Kekinian Cocok Dimainkan Semua Kalangan, Seru untuk Sambut HUT ke-77 RI
Rekaman percakapan dalam unggahan itu adalah percakapan terakhir anggota Front Pembela Islam (FPI) sebelum tewas pada Desember 2020.
Hanya pemilik akun TikTok itu dalam unggahan itu menyematkan kontennya dengan sejumlah tagar yang seakan-akan terkait kasus penembakan Brigadir J, seperti #brigadirJ #ferdisambo #bharadaE dan #polisi.
Adapun rekaman percakapan anggota FPI ini sebelumnya sudah diunggah oleh akun YouTube Mata Najwa.
Penting diketahui, sejauh ini terkait rekaman CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo ataupun rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan, tidak mengungkap percakapan suara menjelang penembakan Brigadir J.
Pasalnya, rekaman CCTV hanya memperlihatkan jejak kehadiran Brigadir J dan istri Ferdy Sambo di rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Komnas HAM RI yang telah mendapat foto, dokumen, kontak, akun, sejak kapan percakapan dilakukan, hingga bukti-bukti yang diperoleh dari tim siber Polri setelah memeriksa 10 ponsel terkait kematian Brigadir J belum memberikan pernyataan.
Baca Juga: 5 Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jumat dan Waktu yang Tepat untuk Membacanya
Komnas HAM, hingga Kamis, 11 Agustus 2022 belum memaparkan hasil analisa terhadap bukti-bukti itu, termasuk percakapan sebelum penembakan Brigadir J.
Maka dari itu, tidak ada bukti terbaru yang merujuk pada rekaman percakapan terakhir sebelum peristiwa penembakan Brigadir J.
Jadi, dapat disimpulkan unggahan video TikTok yang mengklaim adanya percakapan terakhir itu merupakan hoaks.
Baca Juga: BPNT Bulan Agustus 2022 Cair Berupa Apa? Ini Info Besaran Dana dan Cara Cek Penerimanya
Sementara itu, untuk informasi terbaru kasus penembakan Brigadir J, saat ini empat orang telah ditetapkan polri sebagai tersangka, yakni Irjen Pol. Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan satu tersangka sipil bernama Kuat Maruf (KM).
Polri tengah melakukan pemeriksaan cepat agar perkara ini dilimpahkan ke kejaksaan.
Sedangkan, anggota polri yang diduga melanggar kode etik dalam kasus Brigadir J kini berjumlah 12 orang setelah seorang penyidik Polda Metro Jaya berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) ditahan.
Kedua belas orang ini akan ditindak Dirpidum jika ditemukan unsur pidana.***
