PR DEPOK - Tragedi Kanjuruhan usai laga BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya menimbulkan banyak spekulasi di masyarakat.
Pasalnya, Tragedi Kanjuruhan tercatat sebagai musibah terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia karena menewaskan 125 orang dan melukai lebih dari 300 orang lainnya.
Namun, Tragedi Kanjuruhan menyebabkan banyak kesimpulan yang bergulir di media sosial, yang mana muncul bahwa bentrokan supoter Arema FC dan Persebaya Surabaya menjadi penyebabnya.
Dalam satu pengguna Twitter dengan 121 pengikut turut membagikan alasan terjadinya tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Melalui cuitannya pada 2 Oktober 2022, pengguna Twitter tersebut menuliskan insiden usai pertandingan terjadi akibat bentrok antarpendukung klub sepak bola di Jawa Timur, yakni suporter Arema FC dan Persebaya.
"Silahkan dukung klub namapun, tapi tak perlu marah & ngamuk kalau yg didukung kalah. Terus salah penanganan, jadi gitu dah!" tulis narasi yang dimuat dalam cuitan di Twitter tersebut.
Lantas, benarkah bentrokan suporter Arema vs Persebaya jadi penyabab Tragedi Kanjuruhan? Cek faktanya berikut ini.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, menegaskan Tragedi Kanjuruhan Sabtu kemarin bukan diakibatkan bentrok suporter Persebaya dan Arema FC.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antara suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.