Fresh Graduate Saat Pandemi Corona Diprediksi Sulit Dapat Pekerjaan, Terima Gaji Kecil

19 April 2020, 12:58 WIB
Pengangguran.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

PIKIRAN RAKYAT - Inggris menjadi salah satu negara di Eropa yang menerima dampak cukup fatal akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

Hingga Minggu 19 April 2020, Worldometer mencatat 114.217 kasus positif virus corona dengan total kematian 15.464 orang.

Institute for Fiscal Studies (IFS) memprediksi, mereka yang tergolong fresh graduate, yang lulus bertepatan dengan terjadinya pandemi virus corona, akan kesulitan mencari pekerjaan.

Baca Juga: Diduga Jadi Sumber Virus, WHO Ingatkan Pasar Basah Harus Higienis dan Tak Jual Satwa Liar

IFS mengumpamakan, kondisi pasar tenaga kerja tahun ini seperti kondisi pasar tenaga kerja pada 2008 setelah krisis keuangan global, bahkan mungkin lebih buruk.

Resesi ekonomi usai pandemi jelas sulit dihindari di berbagai negara. Kabar buruknya,

selain sulit mencari pekerjaan, mereka yang tergolong fresh graduate akan mengalami kesulitan mendapatkan upah sesuai ekspektasi.

Harga tenaga kerja akan dibanderol lebih redah tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Perusahaan Ternama Farmasi Indonesia Telah Produksi Vaksin Virus Corona

Jika negara berjuang agar perekonomiannya pulih lebih cepat, para pekerja akan menelan pil pahit sebab mereka yang dikorbankan dengan cara menerima upah rendah dalam kurun waktu lama.

Prediksi itu muncul dari IFS setelah mereka melihat banyaknya sektor usaha yang terpaksa gulung tikar sebagai imbas pandemi.

Jenis usaha itu adalah perusahaan yang biasa didominasi karyawan muda dan perempuan.

Berkaca pada pengalaman Inggris sebelumnya, usai krisis keuangan global, mereka yang tergolong fresh graduate terpaksa memulai pekerjaan pertama mereka dengan bayaran rendah dan kemungkinan menganggur beberapa tahun setelah lulus.

"Akan memakan waktu beberapa tahun sebelum penghasilan mereka sesuai dengan yang seharusnya," kata direktur IFS.

Dalam hasil analisis IFS usai krisis global 2008, pasar tenaga kerja menunjukkan pendapatan rata-rata lulusan akhir 2000-an turun hampir 20 persen antara 2008 dan 2013. Pendapatan pekerja baru mulai pulih pada 2016.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler