Simak 7 Jenis Investasi yang Mudah Cair, Cocok untuk Tabungan dan Dana Darurat

- 24 Januari 2023, 21:35 WIB
Ilustrasi investasi.
Ilustrasi investasi. /Pixabay/mohamed_hassan

PR DEPOK - Topik investasi sudah menjadi pembahasan dimana-mana. Banyak anak muda saat ini yang sudah mulai melek investasi.

Ada beberapa jenis investasi yang mudah dicairkan dan manfaatnya dapat digunakan di hari yang sama. Investasi jenis ini memiliki likuiditas tinggi sehingga mudah dicairkan saat Anda membutuhkan tabungan atau dana darurat.

Investasi dengan nilai likuiditas tinggi dapat menjadi alternatif penyimpanan uang sekaligus media lindung nilai uang. Karena dengan berinvestasi, nilai uang Anda tidak akan terpengaruh oleh inflasi.

Baca Juga: Isu Ancaman Resesi 2023, Investasi Emas dengan Gramasi Middle Mulai Dilirik?

Berikut adalah 7 jenis investasi yang mudah dicairkan dalam beberapa hari.

1. Emas

Emas memiliki kelebihan likuiditas tinggi sehingga dapat dicairkan kapan saja. Hanya saja, kekurangan tipe investasi ini adalah membutuhkan tempat penyimpanan yang aman.

Namun saat ini sudah ada kemudahan untuk investasi emas, Pegadaian dan Antam sudah memiliki mitra untuk mempermudah transaksi emas di masyarakat. Bahkan, Pegadaian telah bekerjasama dengan salah satu platform belanja online dengan membuka fitur tabungan emas melalui aplikasi.

Investasi emas idealnya digunakan untuk investasi dalam jangka waktu 1 hingga 3 tahun, sehingga dapat memberikan keuntungan.

Baca Juga: 10 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental, Salah Satunya Mengatur Keuangan dengan Bijak

2. Reksadana Pasar Uang

Reksadana Pasar Uang dengan likuiditas tinggi dapat mengamankan aset karena mudah dicairkan sewaktu-waktu.

Idealnya Reksadana Pasar Uang digunakan untuk investasi jangka pendek 1 tahun.

Kekurangan jenis investasi ini adalah nilai fluktuasinya yang rendah.

3. Deposito

Deposito dengan likuiditas tinggi dapat mengamankan keuangan Anda karena metode pencairannya yang mudah. Namun kekurangannya, Deposito terpengaruh atau tidak dapat menetralisir efek dari inflasi keuangan.

Baca Juga: 4 Tips Belanja Hemat dan Praktis Menjelang Tahun Baru Imlek

Deposito cocok digunakan untuk menyimpan uang dengan tujuan dalam jangka waktu 1 tahun.

4. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana Pendapatan Tetap memiliki kualitas likuiditas tinggi, namun kekurangannya adalah fluktuasi harga sedang.

Reksadana Pendapatan Tetap bertujuan untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal, sehingga cocok sebagai investasi dengan target 1 hingga 3 tahun.

Baca Juga: Simak 10 Tips Membangkitkan Motivasi pada Anak, Apa Saja?

5. Obligasi

Kelebihan Obligasi adalah likuiditas tinggi dengan imbal hasil lebih tinggi daripada tipe bunga deposito.

Kekurangan Obligasi adalah tidak bisa menahan dan menetralisir efek terjadinya inflasi.

Obligasi bertujuan untuk memperoleh imbal hasil yang optimal dan cocok untuk target investasi 1 hingga 3 tahun.

6. Reksadana Saham

Reksadana Saham memiliki tingkat likuiditas tinggi, namun kekurangannya fluktuasi harganya pun tinggi.

Baca Juga: 8 Tips Atur Keuangan Agar Aman dari Ancaman Resesi

Tujuan reksadana saham dapat menumbuhkan aset, tapi manfaat investasi jenis ini akan lebih optimal saat lebih dari 5 tahun.

7. Saham

Dengan likuiditas tinggi, saham bertujuan untuk menumbuhkan aset Anda. Namun kekurangannya, harga sangat fluktuatif dan tidak stabil.

Investasi jenis saham cocok untuk Anda yang memiliki target lebih dari 5 tahun.

Dari informasi jenis-jenis investasi tadi, investasi emas memiliki resiko paling rendah. Emas dapat dicairkan kapan saja dan manfaatnya dapat langsung digunakan di hari yang sama. Selain itu, investasi emas tetap bisa menghasilkan keuntungan berjangka.***

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah