"Negosiasi awal dengan kreditur sulit karena mereka kecewa. Mereka meminta persyaratan lebih, termasuk ekuitas gratis (free equity). Meskpun hal itu tidak mungkin dipenuhi oleh maskapai di tengah situasi seperti sekarang," kata Lim seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Respon Jamuan Makan ala Restoran Napoleon Bonaparte, MAKI: Terlalu Berlebihan, Tunjukkan Ketimpangan
Meski demikian, Lim mengatakan semua pihak ingin tetap mempertahankan dan memajukan maskapai.
"Tidak ada yang bisa mendapatkan keuntungan dari kematian kami," ujarnya.
Maskapai ini berencana untuk melanjutkan penerbangan dalam kuartal pertama.
Baca Juga: Hasilkan Uang dengan Cara Aneh, Selebgram Asal Inggris Jual Air Kemasan Bekas Mandinya
"Jika rencana penyelamatan mendapat persetujuan, perusahaan harus menegosiasikan kembali setiap kontrak dan akan melakukan yang terbaik untuk menjaga kepentingan semua pemangku kepentingan," tuturnya.***