Apa Itu Puasa Enam Hari di Bulan Syawal? Simak Penjelasan Berikut

17 Mei 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi beribadah. /Utsman Media/Unsplash

PR DEPOK – Hari Raya Idul Fitri sudah memasuki hari keempat atau jika dilihat dari kalender Hijriyah maka sudah memasuki 4 Syawal 1442 H/ 17 Mei 2021.

Di bulan Syawal, terdapat satu amalan yang sebaiknya dilakukan umat muslim yakni berpuasa selama enam hari di bulan Syawal.

Puasa enam hari di bulan Syawal merupakan sunah mustahabbah yang bermakna bila dikerjakan mendapat pahala dan bila tidak dikerjakan tak akan mendapatkan dosa atau siksa.

Baca Juga: Biden Sebut Israel Punya Hak Pertahankan Diri, Ulil Abshar: Lebih Mendasar, Palestina Punya Hak untuk Hidup

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Sunnah Online, umat muslim di seluruh dunia sangat direkomendasikan melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal mengingat besarnya pahala yang didapatkan dari ibadah ini.

Siapapun yang berpuasa selama enam hari akan mendapatkan pahala seperti orang yang telah menunaikan ibadah puasa sepanjang tahun, sejalan dengan hadis yang disabdakan oleh Rasulullah Muhammad SAW berikut.

“Siapapun yang berpuasa Ramadhan dan mengikutinya selama enam hari Syawal, maka ia seolah-olah berpuasa seumur hidup” (Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nisa’i dan Ibn Majah)

Baca Juga: Kim Jaejoong Ungkap Pengalaman Terburuk yang Dialaminya Akibat Penguntit Selama 12 Tahun

Para hanbali dan fuqaha Syafi’i mengungkapkan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal setelah menunaikan puasa di bulan Ramadhan membuat seseorang seolah-olah telah berpuasa selama setahun penuh.

Puasa enam hari di bulan Syawal juga memiliki manfaat lain seperti menutupi kekurangan pada puasa Ramadhan seseorang.

Sebab tidak ada seorang pun yang terbebas dari kekurangan atau dosa yang bisa memberikan efek negatif pada puasanya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: TNI Dikabarkan Turun Langsung ke Medan Perang Membantu Palestina Melawan Israel

Nabi Muhammad SAW pun bersabda mengenai kekurangan dalam amalan wajib, yaitu

“Hal pertama yang akan diperhitungkan orang pada Hari Kebangkitan adalah salat (doa) mereka. Tuhan kita, semoga Dia dimuliakan dan dimuliakan, akan berkata kepada malaikat-Nya meskipun Dia tahu yang terbaik. Lihatlah shalat hamba-Ku, apakah itu lengkap atau tidak lengkap. Jika sempurna, itu akan dicatat sebagai sempurna, dan jika ada yang kurang, Dia akan berkata, 'Lihat dan lihat apakah hamba-Ku melakukan sembahyang sukarela (nafil). Jika dia melakukan beberapa doa sukarela, (Allah) akan berfirman, Selesaikan tindakan wajib hamba-Ku dari tindakan sukarela. Kemudian semua tindakannya akan ditangani dengan cara yang sama” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud).

Pelaksanaan puasa enam hari di bulan Syawal bisa dilakukan sejak hari kedua di bulan Syawal, karena pada 1 Syawal diharamkan untuk berpuasa karena merupakan Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga: Pemkab Lebak Tutup Semua Objek Wisata Mulai 16 hingga 30 Mei 2021 Akibat Wisatawan Padati Destinasi Pariwisata

Seseorang boleh memulai puasa enam hari di bulan Syawal kapanpun asal masih tetap berada di bulan Syawal.

Pada puasa Syawal tidak seperti puasa Ramadhan yang wajib dilaksanakan secara berurutan, tetapi puasa Sunnah ini tidak harus berurutan dalam pelaksanaannya atau dengan kata lain bisa diberikan jeda serta disesuaikan dengan kemampuan.

Intinya semakin cepat dikerjakan akan semakin lebih baik bagi orang yang melaksanakannya.

Baca Juga: Alasan 6 Negara Islam yang Mengakui Kedaulatan Israel dan Kerja Sama dengan Amerika

Terakhir bila seseorang memiliki utang puasa di bulan Ramadhan, maka ia harus melunasinya terlebih dahulu, baru boleh melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Sunnah Online

Tags

Terkini

Terpopuler