Fakta Pemanis Buatan untuk Tubuh, Ternyata Mengandung Hampir Nol Kalori

26 September 2022, 13:58 WIB
Ilustrasi pemanis buatan /Pixabay/Myriams-Fotos

PR DEPOK - Sering jadi topik perdebatan sengit, pemanis buatan ternyata diklaim dapat meningkatkan risiko kanker, sertta membahayakan gula darah dan kesehatan usus.

Di sisi lain, sebagian besar otoritas kesehatan menganggap pemanis buatan aman untuk tubuh dan banyak orang menggunakannya.

Sebagai pengganti gula, pemanis buatan adalah bahan kimia yang ditambahkan ke beberapa makanan dan minuman untuk membuatnya terasa manis.

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar Pendataan Non ASN Melalui Laman pendataan-nonasn.bkn.go.id

Orang sering menyebutnya sebagai 'pemanis pekat' karena memberikan rasa yang mirip dengan gula meja tetapi hingga beberapa ribu kali lebih manis.

Meski digunakan untuk mempermanis makanan dan minuman, pemanis buatan tenyata mengandung hampir nol kalori karena tubuh tidak dapat memecahnya.

Berikut contoh pemanis buatan yang umum digunakan:

1. Aspartame

Baca Juga: Cek Penerima BLT BBM Tahap 1 September 2022 Online Lewat HP dengan Login cekbansos.kemensos.go.id

2. kalium asesulfam.

3. garam aspartam-asesulfam

4. Siklamat

5. Neotam

Baca Juga: PKH Tahap 4 Cair Bulan Ini, Penuhi Syarat-syaratnya agar Jadi Penerima Bansos dari Kemensos

6. Sukralosa

7. Gula

Ada banyak jenis pemanis buatan, tetapi tidak semua disetujui untuk digunakan di setiap negara. Yang paling umum termasuk aspartam, sucralose, sakarin, neotame, dan acesulfame potassium.

Pemanis buatan populer di kalangan individu yang mencoba menurunkan berat badan, namun efeknya untuk nafsu makan dan berat badan dapat bervariasi.

Baca Juga: PKH Tahap 3 Masih Cair hingga Rp750.000, Cek Nama Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Penelitian terbaru menemukan bahwa mengganti makanan atau minuman manis dengan pemanis buatan dapat mengurangi rasa lapar dan asupan kalori.

Pemanis buatan dapat membantu penderita diabetes mengurangi asupan gula tambahan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang efek pemanis buatan di berbagai populasi.

Pemanis buatan tidak mungkin meningkatkan risiko sindrom metabolik. Mengganti minuman manis dengan pemanis buatan dapat mengurangi risiko beberapa kondisi medis.

Baca Juga: Ini Kategori Pekerja yang Berhak Dapat BSU Tahap 2 Rp600.000 dari Kemnaker, Kalian Termasuk?

Pemanis buatan dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus pada beberapa orang, yang dapat meningkatkan risiko penyakit.

Berdasarkan bukti saat ini, pemanis buatan tidak mungkin meningkatkan risiko kanker pada manusia.

Pemanis buatan, bila dikonsumsi sebagai pengganti gula, mengurangi kemungkinan kerusakan gigi.

Baca Juga: Stadion Pakansari Cibinong Bogor Resmi Dibuka untuk Umum, Masyarakat Boleh Berolahraga

Lebih lanjut, pemanis buatan tidak mungkin menyebabkan sakit kepala, depresi, atau kejang. Namun, beberapa individu bisa lebih sensitif terhadap efek ini daripada yang lain.

Pemanis buatan umumnya dianggap aman tetapi harus dihindari oleh orang yang memiliki fenilketonuria atau alergi terhadap sulfonamid.

Secara keseluruhan, penggunaan pemanis buatan menimbulkan sedikit risiko dan bahkan mungkin bermanfaat untuk menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, dan kesehatan gigi.

Baca Juga: Cek Penerima BSU 2022 Tahap 2 di bsu.kemnaker.go.id, Penuhi Syarat agar Dapat BLT Rp600.000

Pemanis ini sangat bermanfaat jika Anda menggunakannya untuk mengurangi jumlah gula tambahan dalam makanan Anda.

Kemungkinan efek negatif dapat bervariasi pada setiap individu dan tergantung pada jenis pemanis buatan yang dikonsumsi.

Beberapa orang mungkin merasa tidak enak atau mengalami efek negatif setelah mengkonsumsi pemanis buatan, meskipun aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh kebanyakan orang.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler