Apa Itu Infertilitas Sekunder? Kenali Penyebab dan Pencegahannya

23 Desember 2022, 12:10 WIB
Ilustrasi. Berikut ini dipaparkan penjelasan mengenai infertilitas sekunder yang dapat terjadi pada pria maupun wanita, penyebab hingga pencegahannya. /Pexels,

PR DEPOK - Infertilitas merupakan kegagalan pasangan suami istri untuk hamil, setelah satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa alat kontrasepsi.

Bedanya, infertilitas sekunder terjadi pada pasangan yang sudah memiliki anak sebelumnya.

“Dalam hal kesuburan riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya tidak selalu membuat peluang hamil menjadi lebih mudah,” ucap Dr. Upik Anggraheni, Sp.OG-KFER dari Universitas Indonesia.

Baca Juga: Cairkan BLT BBM 2022 di Kantor Pos, Bansos Rp300.000 Masih Bisa Diambil hingga Akhir Bulan Desember

Penyebab infertilitas sekunder berkaitan dengan bertambahnya usia, yang mempengaruhi kuantitas serta kualitas sel telur dan sperma.

“ Jadi, penyebab infertilitas sekunder ini bukan hanya salah satu pihak (wanita atau pria) saja, tapi keduanya. Faktor penyebab infertilitas sekunder dapat berasal dari wanita, pria, atau kombinasi keduanya,” tutur Upik, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Faktor usia menjadi salah satu hal yang tidak dapat dikendalikan. Misalnya usia 35 tahun pada wanita adalah titik di mana cadangan ovarium mulai menurun secara cepat, sampai dengan 45 tahun.

Baca Juga: Cek Nama Penerima BSU 2022 Online Pakai KTP di Aplikasi PosPay

Usia ini juga merupakan batas dilakukannya program IVF (bayi tabung), dengan sel telur milik sendiri.

Wanita dengan indeks massa tubuh di atas 25 kg/m2, cenderung lebih sering mengalami infertilitas dibanding yang memiliki berat badan ideal.

Hal ini terkait dengan gangguan ovulasi, seperti PCOS yang sering terjadi pada wanita gemuk, begitu juga dengan pria gemuk.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 23 Desember 2022: Pulau Jawa Umumnya Diprediksi Hujan Ringan

“Mereka lebih sering mengalami gangguan kesuburan yang dipengaruhi oleh adanya peningkatan suhu akibat penumpukkan lemak di sekitar kemaluan,” ujar Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi di RS Pondok Indah IVF Centre.

Terapi dan pengobatan infertilitas sekunder, tetap mengikuti alur penanganan infertilitas pada umumnya.

Analisis lengkap riwayat medis pasangan, identifikasi risiko terkait kesuburan (frekuensi berhubungan seksual, paparan asap rokok, polusi, alkohol, kafein, dan gaya hidup).

Baca Juga: Lee Seung Gi Menggugat Direktur dan CEO dari Mantan Agensinya Hook Entertainment

Pemeriksaan ini juga meliputi fisik pasangan, evaluasi ovulasi, USG transvaginal, dan histerosalpingografi (HSG) pada wanita, serta analisis sperma pria.

Perbaikan gaya hidup dapat dilakukan oleh kedua belah pihak untuk mencegah infertilitas sekunder.

Pria yang ingin meningkatkan jumlah sperma direkomendasikan untuk mengonsumsi vitamin E, vitamin C, L-karnitin, vitamin D, Zinc, dan asam folat.

Baca Juga: Cara Mengambil BSU 2022, Cukup Tunjukan NIK dan QR Code dan Ambil Rp600.000

Selain itu, juga perlu menjaga diri agar tetap bahagia dan mengurangi stres.

Merokok dan konsumsi alkohol tidak disarankan bila ingin memperbaiki kualitas sperma, sebab rokok bisa berdampak kepada kerusakan DNA sperma, sedangkan alkohol dapat menurunkan libido.

Para pasangan sebaiknya jangan ragu mengecek kondisi sebelum merencanakan kehamilan yang kedua. Peluang keberhasilan terjadinya kehamilan terbantu dengan perencanaan serta persiapan matang dari ayah maupun ibu.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler