Alasannya karena saat pandemi banyak orang yang mengalami stres dan tekanan akan kondisi saat itu.
Namun tidak semua film horor dapat memberikan respons positif bagi seseorang.
Sebuah studi pada tahun 2020 yang diterbitkan dalam journal Neuroimage menunjukkan bahwa film horor dapat memicu sirkuit ketakutan dalam tubuh yang menghasilkan respons penolakan atau melawan.
Sehingga pada kehidupan nyata seseorang mengalami hal yang menakutkan maka dalam dirinya akan menimbulkan respons untuk melawan atau menolak untuk takut dalam menghadapinya.
Namun film horor juga berdampak negatif bagi beberapa orang jika orang tersebut cenderung sensitif terhadap kecemasan.
Sehingga objek yang mereka lihat pada film horor hanya dapat menimbulkan rasa cemas yang berlebih dan justru malah menimbulkan rasa stres dan panik.
Jadi ketika seseorang dapat melepaskan ketegangan atau tekanan yang ada maka ia dapat menjalani hidup lebih rileks dan minim akan terkena stres.***