Simak 4 Hal yang Dapat Dilakukan untuk Meredam Emosi

- 23 Februari 2020, 16:09 WIB
EMOSI marah dapat menimbulkan keputusan yang salah.*
EMOSI marah dapat menimbulkan keputusan yang salah.* /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT - Sesekali, Anda akan mendapatkan sebuah perasaan memuncak dalam dada yang disebut sebagai ledakan kemarahan.

Dalam satu hari, Anda bisa marah karena menunggu teman yang tak kunjung datang, atau karena antrian Anda tiba-tiba didahului orang lain.

Sebagian besar orang tentu bisa mengatasi amarah ini, misal dengan melampiaskannya pada makanan, atau hanya menonton film seharian di dalam kamar.

Baca Juga: Aksi Kakek Peselancar Tinju Hiu Putih saat Mencoba Menyerangnya

Akan tetapi, meredam amarah ketika Anda beradu argumen dengan pasangan, rekan kerja, teman, atau bahkan call-center yang menawari pinjaman uang lewat sambungan telfon akan jauh lebih sulit untuk diatasi.

Untuk itu, dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari Huffpost, berdasarkan saran dari para terapis berikut 4 upaya yang dapat dilakukan untuk meredam amarah Anda.

Akui Bahwa Anda Sedang Marah

Baca Juga: Simak 5 Rempah-rempah yang Dapat Menjaga Kesehatan Tubuh dari Dalam

Ketika marah, secara fisik itu akan berpengaruh pada beberapa bagian tubuh. Kurth Smith, seorang terapis asal Rosevile, California menerangkan bahwa kemarahan dapat memicu terjadinya ketegangan pada otot, seperti leher kaku, sakit, detak jantung yang cepat, atau pernafasan yang menjadi tidak teratur.

"Merasa lelah atau memanas tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda kemarahan yang tidak dikenali," kata Kurth Smith.

Kurth Smith menuturkan bahwa Anda dapat mendeteksi kemarahan pada diri sendiri dengan mendengarkan volume suara, seandainya suara meningkat, artinya Anda sedang marah.

Baca Juga: Ditemukan Cairan Mengalir di Dinding Apartemen, Ternyata Berasal dari Mayat Membusuk

Cara mengatasinya adalah dengan mencoba menurunkan sedikit demi sedikit suara Anda. Strategi ini efektif untuk membujuk diri sendiri secara emosional.

Ikuti Petunjuk Tubuh Anda, dengan Aman dan Perlahan

Cobalah tarik nafas Anda dalam-dalam, masuk kemudian keluarkan.

Baca Juga: Virus Corona Bermutasi dan Semakin Membahayakan, Masa Karantina WNI di Kapal Diamond Princess Diperpanjang

Tanyakan pada diri sendiri, apa yang ingin dilakukan oleh kemarahan Anda.

Seorang psikoterapis Denver, Brittany Bouffard, menuturkan biasanya kemarahan akan dilampiaskan dengan cara mengepal tangan, dan ingin berteriak.

Demi mengatasinya, Brittany Bouffard menyarankan untuk membiarkan otot-otot tersebut melakukan apa yang diinginkan, namun lakukanlah secara perlahan-lahan seakan dalam mode slow motion.

Baca Juga: Buaya Berkalung Ban Kini Muncul dalam Wujud Roti yang Banyak Dicari Warga

Dibanding mencengkram tangan kosong, cobalah cengkram sebuah barang yang bersifat lembut dan aman untuk dicengkram.

"Jika tubuh Anda ingin meninju, carilah bantal. Hati-hati untuk tidak meninju sembarang objek," kata dia.

Hal di atas ideal untuk dilakukan jika Anda sendirian.

Baca Juga: Pemkot Depok Rencanakan Pembangunan Underpass Dewi Sartika, Banyak Netizen Pro-Kontra

Beri Diri Anda Waktu Istirahat

Seorang psikoterapi asal California, Saniyyah Mayo, menyarankan untuk mengumpulkan pikiran Anda terlebih dahulu sebelum merespon sesuatu ketika emosi Anda sedang dilanda amarah.

Ketika Anda beradu argumen, diamlah sejenak, dan beri tahu lawan bicara Anda bahwa sedikit ruang diperlukan ketika tengah emosi.

Baca Juga: CUACA DEPOK HARI INI: Kamis 19 Februari 2020, Waspadai Hujan Ringan pada Sore Hari

Tanyakan Pada Diri Sendiri, Apa Emosi di Balik Kemarahan

Setelah Anda merasa lebih tenang, coba pikirkan kembali apa alasan dibalik kemarahan Anda.

Kadang kala, kemarahan justru timbul sebagai topeng yang digunakan untuk pembelaan saat menyembunyikan rasa malu.

Baca Juga: Tim Jaguar Polres Metro Depok Bongkar Kasus Sabung Ayam, Hasil Judi Jutaan Rupiah Ikut Diamankan

Setelah Anda menentukan apa yang sebenarnya memotivasi kemarahan Anda, Anda akan mendapatkan wawasan tentang kebutuhan Anda yang belum terpenuhi.

Mungkin Anda membentak rekan kerja karena mengajukan pertanyaan sederhana, bukan karena Anda pikir mereka tidak kompeten.

Setelah Anda menyadari emosi yang sebenarnya dimainkan, Anda dapat mengomunikasikannya kepada orang yang Anda bentak.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Huffpost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x